REPUBLIKA.CO.ID, FULHAM -- Klub Chelsea akan terpaksa menemukan rumah lain untuk sementara waktu jika klub berniat mewujudkan rencananya untuk memperluas Stamford Bridge. Chelsea mengungkapkan proposal perluasan Stamford Bridge pada pertemuan konsultasi warga dan pendukung lokal di pameran Stamford Bridge berjalan dari 30 Juni hingga 2 Juli.
Di antara ide-ide yang sedang dipertimbangkan oleh The Blues adalah menggali permukaan jalan untuk meningkatkan kapasitas stadion dari 41.798 menjadi sebesar 60 ribu.
Faktanya ada beberapa aspek yang menantang dengan lingkungan Chelsea. Bangunan saat ini hanya 12 hektare, sedangkan stadion berkapasitas 60 ribu biasanya dibangun setidaknya di atas tanah sebesar 20 hektar.
Sementara itu di bagian belakang East Stand terdapat rel kereta api yang harus dibangun juga, dilansir dari Telegraph, Selasa (16/6).
Selain itu, pemilik The Blues Roman Abramovich sepenuhnya mendanai proyek dengan prediksi awal memakan biaya sebesar 500 juta poundsterling (sekitar 10 triliun rupiah). Perluasan ini memakan waktu hingga tiga tahun sampai selesai, yang artinya klub berslogan “Keep The Blues Flying High” ini harus bermain jauh dari Stamford Bridge.
Sebelumnya Chelsea dianggap membangun stadion baru di Earls Court, White City dan Battersea Power Station, Namun saat ini fokus mereka ada di pembangunan kembali Stamford Bridge.
Sementara itu ada kemungkinan The Blues tidak pindah dari stadion kebanggaan, tetapi pembangunan ini memakan empat musim. Kemungkinan itu bisa membuat porsi bermain Chelsea menjadi berkurang.
Twickenham sebelumnya disebut-sebut rumah sementara Chelsea. Meskipun demikian juara Liga Primer melakukan diskusi dengan Rugby Football Union Ian Ritchie menjadikan Wembley sebagai pilihan lain.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
