REPUBLIKA.CO.ID, SANTIAGO -- Pengacara-pengacara Brasil mempertimbangkan apakah banding dapat dilakukan terhadap skors empat pertandingan yang didapat Neymar. Kapten Selecao itu harus absen pada sisa Copa America setelh kartu merah yang diterimanya pada laga melawan Kolombia.
Federasi sepak bola Brasil (CBF) menegaskan kembali klaim mereka bahwa bintang 23 tahun itu, yang diskors karena menanduk pemain Kolombia, telah diperlakukan tidak adil di turnamen tersbeut.
Brasil, yang masih memulihkan diri setelah kehancuran mereka di Piala Dunia tahun lalu, dikejutkan dengan hukuman yang diberikan kepada pemain kunci mereka dan CBF mencoba mencari cara untuk melakukan banding.
"Para ahli hukum CBF akan merespons semua tindakan yang dikenakan terhadap Neymar," kata pelatih timnas Brasil Dunga pada konferensi pers Sabtu (20/6).
Direktur hukum CBF Carlos Eugenio Lopes berkata, "Keputusan itu tidak normal."
Dunga menambahkan ia tidak menginginkan apapun yang menguntungkan timnya. Tapi Brasil juga tak mau dirugikan. Brasil, kata Dunga, hanya ingin agar semuanya seimbang.
"Semestinya ada kesetaraan penilaian untuk semua orang di dalam turnamen," tambah sang pelatih, sambil mengingatkan bahwa ikon terkini sepak bola Brazil itu akan dirindukan.
Neymar telah mendapat skors satu pertandingan, yang membuatnya dipastikan absen pada pertandingan terakhir Brasil di fase grup, setelah mendapatkan kartu kuning keduanya di turnamen ini.
Namun CONMEBOL menambahi hukuman menjadi empat pertandingan, dengan memperhitungkan kartu merah dan tingkah lakunya pada akhir pertandingan melawan Kolombia.
Para penghuni Grup C yakni Brasil, Kolombia, Peru, dan Venezuela memiliki koleksi angka yang sama, dengan raihan satu kemenangan dan satu kekalahan sejauh ini.
"Neymar merupakan pribadi sepak bola dan hukuman itu sangat besar. Tentu saja kita semua mencintai sepak bola dan kita ingin melihatnya di lapangan, bukan hanya Neymar, namun (Alexis) Sanchez, (Lionel) Messi, (Angel) di Maria," kata Dunga.
Para ofisial Brazil dan Neymar sendiri telah meminta sepanjang pertandingan, agar diberlakukan pengamanan yang lebih baik terhadap provokasi dari tim-tim lain.
"Mereka memburu Neymar di lapangan dan mereka tidak melakukannya terhadap pemain-pemain lain," kata direktur hukum CBF setelah skors tersebut diumumkan.
Absennya Neymar dapat berarti peluang bagi Douglas Costa untuk mendapat tempat di tim inti, namun banyak penggemar Brazil cemas dengan konsekuensi-konsekuensi kehilangan pemain bintang mereka.
Pada Piala Dunia 2014, Neymar mengalami retak tulang belakang saat timnya menang 2-1 atas Kolombia di perempat final.Pelanggaran itu dilakukan oleh pemain Kolombia Juan Camilo Zuniga, yang tidak mendapat hukuman apapun dan, tanpa bintang mereka, Brasil kalah 1-7 dari Jerman di semifinal yang menimbulkan trauma.