Rabu 24 Jun 2015 14:30 WIB
Kisruh PSSI

Djohar 'Membelot' ke Kemenpora, PSSI: Tak akan Ada Dualisme Jilid II

Rep: Ali Mansur/ Red: M Akbar
Ketua PSSI Djohar Arifin Husein dan Waketum La Nyalla Mattalitti
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Ketua PSSI Djohar Arifin Husein dan Waketum La Nyalla Mattalitti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum PSSI, Erwin Dwi Budiawan, menjamin dualisme kepengurusan PSSI tidak akan terjadi lagi. 

Pernyataan ini disampaikannya menyusul adanya kekhawatiran usai mantan ketua umum PSSI periode 2011-2015 hadir memenuhi undangan PSSI. Sebab, kehadiran Djohar pada pertemuan di kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), mengatasnamakan PSSI.

Memang sikap Djohar sendiri memicu munculnya dualisme jilid baru. Namun, Budiawan memastikan hal ini tidak akan terjadi.

Justru dalam kondisi saat ini, PSSI sedang berusaha bagaimana mencari jalan untuk perkembangan sepak bola selanjutnya. Terutama mencari jalan agar sanksi FIFA bisa cepat dicabut supaya PSSI bisa menjalankan amanah masyarakat sepak bola.

Budiawan merasa heran dengan sikap Djohar yang masih mengaku sebagai ketua umum PSSI. Padahal, Djohar sudah tidak memiliki keanggotaan lagi sebagai pengurus PSSI. Di samping itu, Djohar juga mengikuti prosesi Kongres Luar Biasa (KLB) di Surabaya April lalu.

"Pada tanggal 18 April beliau yang memimpin Kongres Luar Biasa PSSI sampai selesai, dengan terpilihnya Nyalla sebagai ketua. Sekarang dia masih ngaku sebagai ketua," kata Budiawan seperti dalam rilis resmi PSSI, Selasa (23/6) malam WIB.

Padahal, Djohar sendiri sudah lengser dari kursi ketua umum sejak 17 April silam. Namun, Kemenpora masih menganggap ketua umum PSSI hingga saat ini adalah Djohar Arifin. Sebab, mereka berpatokan pada Surat Keputusan (SK) Sanksi administratif yang dijatuhkan sebelum kepengurusan baru PSSI dilantik.

Terkait hal itu, Djohar mengamini pendapat Kemenpora tentang berlakunya SK yang tidak mengakui Kongres Luar Biasa (KLB) di Surabaya tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement