REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengharapkan para pesepakbola di Indonesia harus berani melapor ke pemerintah apabila ditemukan masalah belum terbayarnya gaji.
Hal tersebut ia katakan setelah bertemu dengan pesepakbola asal Korea Selatan Shin Hyun Joon yang mendatangi Kantor Kemenpora untuk mengadu masalah gaji yang belum terbayarkan ketika bermain di Indonesia.
"Masalah ini akan saya bawa ke Tim Transisi dan masalah gaji ini harus kita dorong, harus diungkapkan, dan dipublikasikan oleh media karena menyangkut pemain yang menagih haknya," kata Imam di Kantor Kemenpora, Jakarta, Rabu (24/6).
Imam mengatakan sudah terlalu banyak kasus belum terbayarnya gaji seorang pemain sehingga pihaknya ingin operator kompetisi dan semua klub harus lolos verifikasi terlebih dahulu sebelum mengikuti kompetisi.
"Itu merupakan sebuah kewajiban (verifikasi) untuk operator atau klub sebagai lembaga profesional," kata mantan Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
Pesepakbola Korea Selatan Shin Hyun Joon yang pernah bermain untuk klub-klub di Indonesia mendatangi Kantor Kemenpora untuk mengadu masalah gaji yang belum terbayarkan ketika bermain di Indonesia.
"Ada sekitar Rp 750 juta yang belum dibayar oleh tiga klub saat saya main waktu itu pada 2012 sampai 2013 antara lain Deltras Sidoarjo, PSMS Medan, dan Perseman Manokwari," kata Shin saat melakukan konferensi pers di Kantor Kemenpora, Jakarta, Rabu.