REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajer tim nasional Indonesia U-23 Gede Widiade mengakui jika timnas selama turun di SEA Games 2015 banyak mendapatkan bantuan dari dermawan sehingga meringankan beban selama di Singapura.
"Ternyata banyak yang simpati kepada timnas. Bahkan sebelum berangkat ada yang memberikan bantuan sebesar Rp 200 juta," kata Gede Widiade di sela Workshop Evaluasi SEA Games 2015 di Wisma Kemenpora Jakarta, Kamis (25/6).
Selain itu, kata dia, selama di Singapura juga banyak dermawan yang memberikan bantuan secara langsung. Hanya saja, manajer klub Persebaya Surabaya itu tidak menjelaskan dengan detail jumlah nominalnya. Menurut dia, banyaknya bantuan yang diterima membuat beban yang dipukul semakin ringan. Apalagi setiap timnas meraih kemenangan selalu mendapatkan bonus.
"Setiap meraih kemenangan, pemain selalu mendapatkan bonus. Apalagi saat mengalahkan tuan rumah Singapura yang merupakan tim unggulan," katanya menambahkan.
Gede menegaskan, jika dilihat dari persiapan yang dilakukan, anak asuh Aji Santoso itu telah berusaha memberikan yang terbaik. Bahkan mampu mengalahkan tim yang dipersiapkan beberapa tahun sebelumnya. "Untuk hasil kami mohon maaf kapada masyarakat Indonesia. Yang jelas kami telah berusaha memberikan yang terbaik," kata pria yang juga berprofesi sebagai pengusaha itu.
Terkait dengan dugaan adanya pengaturan skor pada pertandingan SEA Games 2015, Gede mengaku geram dengan munculnya isu tersebut. Bahkan, manajer Persebaya Surabaya itu akan memberikan bonus bagi yang mampu membuktikan.
"Kalau bisa membuktikan akan saya kasih 10 kali lipat dari dugaan. Kok tega-teganya akan statement seperti itu. Mungkin hidup mereka hanya bikin isu," katanya dengan tegas.
Menurut dia, selama turun di SEA Games 2015 semua pemain berusaha memberikan yang terbaik. Untuk masalah kekalahan yang cukup telak, Gede menilai jika lawan saat itu bermain jauh lebih baik dibandingkan Evan Dimas dan kawan-kawan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
