Sabtu 27 Jun 2015 22:12 WIB

Uruguay Layangkan Protes atas Provokasi yang Diterima Cavani

Edinson Cavani
Edinson Cavani

REPUBLIKA.CO.ID, SANTIAGO  --  Asosiasi Sepak Bola Uruguay (AUF) akan mengajukan protes resmi terhadap bek Cile Gonzalo Jara karena memprovokasi penyerang Edinson Cavani dengan mencolek bokong sang pemain. Ketika tuan rumah menang 1-0 pada perempat final Copa America 2015.

Keluhan terhadap konfederasi sepak bola Amerika Selatan berarti komite disiplin CONMEBOL sekarang akan meninjau insiden itu. AUF dalam pernyataannya yang dirilis Jumat berkata, "Komite eksekutif AUF memutuskan untuk membuka pembelaan terhadap pemain Edinson Cavani. Hal ini diumumkan kepada badan-badan disiplin CONMEBOL perihal pemain Gonzalo Jara.

Dengan pertandingan Rabu di Santiago berakhir imbang 0-0 setelah menit ke-60, Jara memukul pelan badan Cavani dan ketika ia tidak merespons, bek Mainz 05 berusia 29 tahun itu mencolek bokong pemain Uruguay tersebut.

Cavani bereaksi dengan sedikit mendorong Jara, namun pemain Cile itu terjatuh selayaknya ia mendapat pukulan. Insiden itu membuat Cavani diganjar kartu kuning kedua di pertandingan ini, dan Cile kemudian mencetak gol kemenangan saat pertandingan tinggal menyisakan delapan menit.

Sekretaris eksekutif AUF Alejandro Balbi mengatakan kepada Reuters bahwa keluhan mereka akan didukung oleh "gambar-gambar foto dan rekaman video yang kita semua tahu tentang hal itu dan memberi bukti (mengenai provokasi Jara)."

Balbi juga berkata bahwa pada Senin mereka akan menghadirkan kasus mereka terhadap kartu merah yang diberikan kepada Cavani dan Jorge Fucile.

Mereka juga akan memasukkan fakta bahwa wasit mencantumkan di laporan pertandingannya bahwa pelatih Oscar Tabarez melecehkannya, dakwaan yang dibantah oleh sang pelatih Uruguay.

Bek Fucile mendapat kartu merah menjelang akhir pertandingan terhadap apa yang terlihat sebagai tekel bersih terhadap Alexis Sanchez.

Setelah Fucile terusir, pertandingan sempat dihentikan beberapa menit ketika para pemain Uruguay mengerumuni wasit, dan para ofisial dan pemain dari kedua tim bertikai di lapangan. Tabarez bergabung dalam protes itu namun belakangan membantah dirinya telah melecehkan wasit asal Brasil Sandro Ricci.

Pemain Uruguay Adrian Leiza, satu dari lima anggota komite disiplin CONMEBOL, mengatakan ia dan lima anggota Cile akan membiarkan keputusan mengenai keluhan itu kepada anggota lainnya. Semifinal Cile melawan Peru dijadwalkan berlangsung pada Senin (29/6).

Para penggemar dan media Uruguay marah terhadap insiden itu, di mana mantan kapten Diego Lugano mengancam memperpanjang masalah dengan Jara ketika kedua tim bertemu pada kualifikasi Piala Dunia 2018.

"Kami akan harus menggunakan kata Jarita (Jara kecil), ketika kami bersimpangan jalan," kata bek tengah itu melalui Twitter.

Rekan-rekan setim Jara membela sang pemain dan menuding Uruguay hanya memanas-manasi situasi. "Uruguay tidak punya malu," kata David Pizarro pada konferensi pers yang berlangsung Jumat.

"Sulit bagi mereka untuk menerima kekalahan mereka. Itu memalukan karena mereka tidak menganalisa cara Cile bermain pada malam lainnya."

"Kami memiliki 80 persen penguasaan bola. Dua gaya yang berbeda saling bertemu, dan dalam pandangan saya, sekali lagi, sepak bola yang baik menang -- kemampuan mengungguli permainan yang mengandalkan fisik."

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement