REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Klub Sriwijaya FC mendukung penuh PSSI di bawah pimpinan La Nyalla Mattalitti dan memutuskan untuk tidak mengikuti undangan Turnamen Piala Kemerdekaan yang diselenggarakan oleh Tim Transisi bentukan menteri pemuda dan olahraga.
"Kami tetap tidak akan mengubah haluan selain komitmen di belakang kepengurusan hasil KLB Surabaya," kata Manajer Sriwijaya FC, Robert Heri, seperti dikutip dari tim media PSSI, di Jakarta, Ahad (28/6).
Ia juga memutuskan untuk tidak berada di bawah Tim Transisi untuk mengikuti turnamen Piala Kemerdekaan lantaran mematuhi statuta PSSI dan FIFA.
"Jika ikut kubu lain, tidak hanya PSSI yang akan hukum kami, tapi juga FIFA," ujar Heri.
Ia juga mengungkapkan bahwa konflik berkepanjangan antara Kementerian Pemuda dan Olahraga dengan PSSI berimbas pada klub. Heri juga berharap agar permasalahan sepak bola nasional segera selesai.
"Kami sepenuhnya menyadari sudah tidak ada wasit dari konflik ini. Artinya, jangan harap ada win-win solution karena kini tinggal adu kuat saja di antara keduanya. Nah, jika terus begini, kami, klub susah. Jadi tolong saja kepada bapak menteri pemuda dan olahraga menyikapi ini dengan arif," kata Heri.
Ia menyampaikan bahwa desakan para suporter dan pemain agar Sriwijaya FC bisa bertanding dalam laga apapun juga semakin kuat. Namun Heri memilih untuk tetap berada di bawah naungan PSSI.
"Harapan suporter dengan klub dan pemain juga sama, bagaimana konflik berakhir dan ada pertandingan," kata dia.