Tim Transisi: Dana Piala Kemerdekaan Murni dari Sponsor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk memutar turnamen Piala Kemerdekaan, Tim Transisi berjanji tidak akan menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negera (APBN). Anggota Tim Transisi, Cheppy Wartono menegaskan pihaknya hanya akan menggunakan dana sponsor saja untuk turnamen tersebut.

Tim Transisi harus mengeluarkan 50 juta untuk setiap klub per pertandingan pada penyisihan grup. Tidak hanya itu, mereka juga harus mengeluarkan 75 juta untuk setiap klub di babak delapan besar. Kemudian untuk klub yang berhasil melangkah ke babak semifinal akan diganjar dengan dana segar sebesar Rp 100 juta.

Selanjutnya bagi sang juara Piala Kemerdekaan akan diguyur Rp 500 juta, sementara peringkat kedua diberikan Rp 300 juta. Mereka juga harus mengeluarkan uang sebesar Rp 100 juta lagi untuk tim berpredikat fair play.

"Full sponsor. Tidak ada dana APBN," tegas Cheppy, di Hotel Royal Kuningan, Jumat (3/7).

Namun ia masih enggan menyebutkan asal uang dari sponsor yang dimaksud. Cheppy cuma mengaku sudah mendapatkan sponsor turnamen tersebut. Hingga saat ini pihaknya masih harus berkoordinasi lebih lanjut, termasuk menunjuk EO (Event Organizer). Selanjutnya menawarkan ke televisi dan ke sponsor.

Hingga saat ini, sebanyak 18 klub yang sudah pasti mengikuti Piala Kemerdekaan. Ke-18 klub Divisi Utama tersebut yakni PSMS Medan, PSPS Pekanbaru, Persires, Lampung FC, Persitara Jakarta Utara, Kalteng Utara, Perserang Serang, Cilegon United, Persika Karawang, PSIR Rembang, Persip Pekalongan, Persidago Gorontalo, Persepam MU, Persebo Jaya Bondowoso, Madiun Putra, Persikap Pasuruan Jaya, Persatu Tuban, dan Persinga Ngawi.

"Yang pasti sudah ada 18 klub, tapi bisa bertambah lagi, karena ada klub yang belum memutuskan," kata Cheppy.