REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hobi bermain bola sejak kecil membuahkan penghasilan yang tidak disangka oleh Gilang Mahesa Harahap selaku mantan pemain Persija U21. Namun, bekunya persepakbolaan di Indonesia tak lagi memberikan semangatnya untuk terus lanjut berkompetisi lagi.
Dengan menghandalkan keahlian bermain bola, Gilang mampu menghasilkan beberapa barang yang didapatkan dari hasil jerih payahnya bermain bola. Berawal dari ikut klub Villa 2000 sejak 5 SD yang sempat berkompetisi mewakili Indonesia dalam kompetisi Manchester United Premier Cup di Inggris pada umur 15 tahun.
Pada tahun 2012 Gilang terpilih sebagai pemain bertahan Persija U21 dan berakhir ditahun 2013. Saat itu, ia melanjutkan kariernya di Villa 2000 pada divisi 2 yang tak lama ditunjuk langsung oleh manager Persisam pada tahun 2013 saat sedang melaksanakan pelatihan. Hanya bertahan satu musim, Gilang mengundurkan diri dari Persisam dan merintis ulang karirnya sebagai pemain bertahan Persija.
Sedang giatnya bermain bola, terdengar kabar buruk yang seringkali bermunculan bahwa persepakbolaan di Indonesia akan dibekukan. Kecewa yang dirasakan Gilang juga dirasakan oleh banyak pemain sepak bola Indonesia.
Bukan hanya teman dan keluarga yang telah dikorbankan demi menggapai cita-citanya, pendidikan sekolah dan kuliah seringkali terbengkalai hanya dengan memprioritaskan sepak bola. Dengan datangnya keputusan pembekuan PSSI baru-baru ini memunculkan rasa kecewa bagi para pemain termasuk Gilang.
“Kalau kaya saya sih masih belum seberapa, kasihan sama pemain senior yang mengandalkan sepak bola untuk menafkahkan keluarganya,” ujar Gilang saat dikunjungi di kediamannya.