REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah sekian lama tidak ada kompetisi, akhirnya PSSI siap menjalankan kembali kompetisi Indoensia Super League (ISL). Hal itu dilakukannya usai putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) membatalkan Surat Keputusan (SK) milik Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). SK bernomor 01307 tahun 2015 itu terkait sanksi administratif yang dijatuhkan kepada PSSI.
Salah satu poin keputusan PTUN adalah Kemenpora wajib mencabut SK tersebut yang telah diterbitkan pada 18 April silam. Artinya segala program yang bakal dilakukan oleh PSSI dapat kembali dijalankan. Sebelumnya semua semua aktivitas yang dilakukan oleh PSSI tidak diakui oleh pemerintah karena SK administratif itu. Salah satunya ISL yang sempat berjalan beberapa laga.
Kemudian menyikapi hasil keputusan tersebut, PSSI menginstruksikan PT Liga Indonesia untuk mempersiapkan kompetisi. Rencananya kompetisi ISL dan Divisi Utama (DU) musim 2015-2016 akan bergulir pada bulan Oktober mendatang.
"Sebelum itu, juga akan diselenggarakan turnamen pemanasan. Termasuk Liga Nusantara akan kami jalankan. Oktober 2015 dipilih karena melihat kesanggupan PT Liga Indonesia," kata Ketua Umum PSSI La Nyalla Mahmud Mattaliti beberapa waktu lalu.
Selanjutnya, PSSI juga menyiapkan dan menyusun kembali jadwal kompetisi amatir dan kelompok umur seperti Liga Nusantara, Piala Soeratin, dan U-15 Nasional. Kemudian mereka juga menyiapkan pembentukan ofisial tim nasional dan program training center dengan menyesuaikan kalender kegiatan tim nasional.
Selain itu, PSSI juga koordinasi dengan instansi pemerintah terkait dan Kepolisian RI sebagai bagian dari rencana program dan kegiatan PSSI. Namun, rencana PSSI dan PT Liga Indonesia untuk menggulirkan ISL musim 2015-2016 pada bulan Oktober masih dikhawatirkan sejulan peserta ISL.
Salah satunya salah satunya klub asal Kalimantan. Barito Putera. Bahkan klub berjuluk Laskar Antasari itu masih enggan untuk mengumpulkan para penggawanya yang telah dibubarkan. Mereka masih khawatir jika ISL tidak bisa berjalan kembali seperti sebelumnya.
Menurut media officer Barito Putera, Denny Nizar kekhawatiran pihakya merupakan hal yang wajar mengingat ISL pernah berhenti di tengah jalan akibat adanya SK Kemenpora. Apalagi Kemenpora sendiri ada niatan untuk mengajukan banding hasil PTUN.
"Untuk kompetisi Oktober 2015, sebenarnya kami belum ada gambaran skuad karena ditakutkan (ISL) belum pasti kembali digulirkan," keluh Denny, saat dihubungi melalui seluler, Selasa (21/7).
Hal yang sama juga dikhawatirkan finalis ISL musim lalu, Persipura Jayapura. Sekretaris Umum Tim Mutiara Hitam, Rocky Babena menginginkan adanya jaminan jika ISL bisa berjalan tanpa ada gangguan lagi.
Menurutnya, jaminan itu diperlukan agar apa yang akan dipersiapkan tidak berujung sia-sia. Disebutnya, tim asal Papua itu masih trauma dengan berhentinya ISL di tengah jalan pada musim sebelumnya.