REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA -- Sergio Markarian mengundurkan diri sebagai pelatih timnas Yunani pada Selasa (21/7) waktu setempat, namun belum jelas apakah ia akan meninggalkan posisinya setelah Federasi Sepak Bola Yunani (EPO) menolak pengunduran dirinya.
Pria Uruguay berusia 70 tahun itu menggantikan Claudio Ranieri asal Italia pada Februari, namun ia mengajukan pengunduran diri saat baru lima bulan menduduki posisinya.
Yunani menelan kekalahan kedua yang memalukan dari Kepulauan Faroe pada Juni, yang membuat mereka menghuni dasar klasemen Grup F dan tidak memiliki harapan untuk lolos ke Piala Eropa 2016.
"Saya datang ke Yunani untuk tim nasional di momen kritis, dan mengambil pekerjaan sulit," kata Markarian dalam pernyataannya.
"Saya memberikan segalanya dari hari pertama saya mengawalinya, bekerja pada jam-jam panjang dengan cinta yang besar untuk pekerjaan yang saya lakukan."
"Saya meminta maaf kepada para penggemar Yunani sebab hasil-hasil di pertandingan kami tidak sebagus yang kami harapkan. Kini saya mengambil keputusan sulit untuk mengakhiri kerja sama saya dengan tim."
Presiden EPO Geroge Gkirtzikis mengatakan ia ingin Markarian bertahan. "Saya tidak menerimanya (pengunduran diri Markarian), saya terus percaya kepadanya dan mempercayainya," kata Gkirtzikis kepada radio SportFM.
Markarian, yang dijuluki El Mago (Sang Penyihir) untuk kelihaian taktiknya, memenangi gelar-gelar domestik pada level klub di Paraguay, Chile, dan Peru, dan pekerjaan terakhirnya adalah pelatih tim nasional Peru.
Sepanjang masa kerjanya di Yunani, di mana ia pernah melatih Ionikos, Panathianikos, dan Iraklis, ia dikenal dengan apa yang disebut sepak bola 'tsuku-tsuku' yakni kemenangan dengan skor-skor tipis.
Ikuti Whatsapp Channel Republika