REPUBLIKA.CO.ID, NAPOLI -- Pelatih baru Napoli, Maurizio Sarri, mengatakan ia akan melakukan cara pelatihan yang berbeda dengan yang dilakukan pendahulunya, Rafa Benitez. Ia pun menjelaskan beberapa taktik dan rotasi skuat yang akan ia lakukan di musim baru ini.
Saat ini, Sarri sudah mempersiapkan dua atau tiga alternatif sistem permainan bagi timnya. Meski hal itu tak menutup kemungkinan bisa saja berubah di tengah pertandingan.
"Saya mengakui formasi 4-3-3 bisa berguna setiap pertandingan, tapi pada saarnya kami akan lebih fokus dengan formasi 4-3-1-2 dan 4-3-2-1," terang pelatih 56 tahun itu, dikutip Football Italia, Kamis (23/7).
Sarri pun percaya skuat barunya ini memiliki potensi yang bagus di dalamnya. Itu dengan melihat catatan cetakan gol sejumlah 102 sepanjang musim lalu yang dibuat oleh seluruh skuat. Namun soal pertahanan, ia yakin masih ada yang harus disesuaikan.
Soal pencetak penalti, mantan pelatih Empoli itu mengaku masih akan mempercayakannya pada Gonzalo Higuain. Striker Argentina itu akan tetap menjadi pilihan pertama sebagai eksekutor penalti.
Soal rotasi skuat, ia mengaku akan melakukannya lebih sering. Katanya, ia akan mencoba melakukan itu satu pekan sekali.
Tidak hanya soal strategi permainan, mantan pelatih Empoli itu juga memperingatkan sang presiden Aurelio De Laurentiis dan media lokal. Ini soal bagaimana tindakan presiden yang sebelumnya kerap memberi hukuman berupa sesi latihan tambahan ketika Napoli gagal dalam pertandingan.
Menurutnya, semua orang ingin menjadi juara. Hal itu pun dirasakan olehnya dan para pemain.
Musim lalu, Napoli hanya sanggup finis 24 poin di bawah posisi teratas yang dihuni Juventus. Menurutnya, selama 4 tahun memenangkan Sucudetto, ia tak pernah mendengar Bianconerri menjadikan pelatihan tambahan sebagai hukuman.
"Saya sungguh tidak percaya pada hukuman. Saya yakin Anda bisa menang tanpa menghukum pemain Anda," papar Sarri.