REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Bintang Manchester United Yaya Toure mengakui tingkat rasisme dalam sepak bola terbilang sangat mengejutnya. Komentarnya muncul setelah Emmanuel Frimpong disanksi dua kali larangan pertandingan.
Sampai saat ini, Toure telah bergabung sebagai satuan tugas FIFA untuk mencoba memberantas masalah besar terkait isu rasial. Dirinya akan bertugas hingga piala dunia 2018 di Rusia.
Pemain timnas Pantai Gading itu mengaku kaget dengan perilaku rasial yang terjadi dalam sepak bola. Menurutnya, FIFA sebenarnya sudah berusaha menghapusnya lewat denda atau penutupan stadion jika klub terbukti melakukan aksi rasial."Kita harus memberantasnya. Kita butuh bertindak lebih jauh dengan respon lebih keras," ujarnya seperti dikutip dari Mirror.
Dalam kasus pemain klub Rusia Ufa Frimpong, padahal para penggemar lah yang mengucapkan kata-kata berbau rasis padanya dalam suatu pertandingan. Namun sayang malah pemain timnas Ghana tersebut yang dikenai sanksi. Pihak federasi sepak bola Rusia menegaskan tidak ada bukti yang menyatakan penggemar melakukan aksi rasial. Sehingga, Frimpong lah yang terkena sanksi.
Oleh karena itu, Toure menyarankan agar ada pemantauan di lapangan guna mencegah kasus serupa terulang kembali."Sistem pemantauan akan membuat kita melacak orang-orang yang berkelakuan rasis di stadion," imbaunya.