REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Perusahaan financial Visa Inc bergabung dengan sesama sponsor FIFA Coca Cola Co meminta agar dibentuk komisi independen untuk mereformasi cara berjalannya induk organisasi sepak bola dunia.
Kepala eksekutif perusahaan kartu kredit Joseph Saunders mengatakan respon FIFA untuk tuduhan korupsi sepenuhnya tidak memadai. Ia juga menunjukkan kurangnya kesadaran akan perubahan dalam badan sepak bola dunia tersebut.
CEO Charlie Scharf ikut angkat bicara. "Kami berusaha untuk bermitra dengan mereka yang berpikir dan bertindak seperti kita. Saya tidak percaya jika FIFA hidup sampai standar ini," ujar Scharf, dilansir dari Reuters, Jumat (24/7).
Komisi pihak ketiga yang independen, Scharf mengatakan, masih dipimpin oleh satu atau lebih yang memihak para pemimpin FIFA untuk merumuskan reformasi. "Kedua, kami percaya tidak ada reformasi yang berarti (jika) di bawah kepemimpinan FIFA yang ada," ujanya.
Pekan lalu, dua sponsor lainnya seperti Coke dan Mc Donalds Corp meningkatkan tekanan pada FIFA dan menginginkan perubahan. Seorang juru bicara juga mnegtakan perusahaan Coke telah menulis kepada FIFA dan meminta dukungan komisi independen untuk reformasi.
Badan sepak bola dunia tersebut telah menjadi subjek dari serangkaian tuduhan di media. Pada bulan Mei, Jaksa Amerika Serikat mendakwa sembilan pejabat sepak bola terkait dengan pelanggaran suap, penipuan, pencucian uang, dan pemerasan.