Kamis 30 Jul 2015 17:51 WIB

Pemain Harus Dilibatkan Selesaikan Kisruh Sepak Bola

Rep: Ali Mansur / Red: Citra Listya Rini
Firman Utina
Foto: Israr/ROL
Firman Utina

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta telah mengeluarkan keputusan akhir terkait sengketa Surat Keputusan (SK) terkait pembekuan PSSI. Namun, kisruh antara Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) masih terus berlanjut. Hal ini terkait rencana Kemenpora mengajukan banding. 

Maka secara tidak langsung keputusan yang memenangkan PSSI tersebut tak ayal membuka babak baru kisruh sepak bola di tanah air. Hal ini mendapat tanggapan dari pelaku sejumlah pemain nasional, salah satunya gelandang milik Persib Bandung, Firman Utina.

Menurutnya, PSSI dan Kemenpora harus duduk bersama, solusi ini dinilai lebih baik dibanding melanjutkan persoalan di PTUN. Selain itu, pemain nasional juga harus dilibatkan dalam menyelesaikan konflik PSSI-Kemenpora, karena konflik yang telah berlangsung sejak awal beberapa bulan tersebut sudah banyak merugikan pemain.

Sehingga dengan duduk bersama, PSSI, Kemenpora, dan juga pemain, ke depannya akan ada kejelasan dan pemain juga mengerti pokok permasalahannya. "Saya mau cari titik temu dan ingin duduk bersama, yaitu pemain, pelatih, Menpora, PSSI, dan media. Saya tidak bisa hanya PSSI dan Kemenpora saja," saran pemain yang pernah menjabat sebagai kapten Maung Bandung itu, Kamis (30/7).

Sebenarnya apa yang diinginkan oleh pemerintah, pemain sudah mengerti, yaitu adanya prestasi di tubuh Tim Nasional Indonesia. Menurut Firman, sebenarnya Timnas Indonesia sudah berprestasi meski hanya sampai babak semifinal. Namun dengan adanya kerja sama antara PSSI dan Kemenpora, maka tidak menutup kemungkinan Tim Garuda bisa menjadi juara di kancah internasional.

Hal yang senada juga diungkapkan oleh pelatih Persija Jakarta, Rahmad Darmawan. Pelatih yang kerap disapa RD itu menginginkan agar kompetisi bergulir lebih dulu. Apalagi dengan berhentinya kompetisi roda perekonomian, klub, pelatih dan juga pemain terhenti total. Maka tak heran jika sejumlah klub ISL masih menunggak pembayaran gaji pemainnya.

"Kalau kompetisi berjalan otomatis sponsor bergerak, klub juga bergeliat, otomatis juga pemasukan datang. Klub juga masih gaji pemain," tegas RD beberapa waktu lalu.

Namun RD menegaskan dirinya dan sejumlah stakeholder sepak bola lainnya tak ingin ikut campur terkait konflik yang sedang berlangsung. Apalagi sudah banyak pemain, pelatih, dan juga perangkat pertandingan termasuk wasit kehilangan pendapatan.

"Saya harap kompetisi berjalan dulu, ini masalah ekonomi. Kalau masalah PSSI-Kemenpora silahkan selesaikan," keluh RD. 

Sebelumnya Kemenpora telah menyewa pengacara kondang, Elza Syarief, untuk memperkuat tim hukum kementerian tersebut dalam menghadapi berbagai masalah hukum. Salah satunya untuk menangani kekalahan Kemenpora dalam sidang gugatan PSSI di PTUN Jakarta.

Selain itu, Menpora Imam Nahrawi meminta Komisi Yudisial untuk mengawasi hakim PTUN. Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu  tidak ingin peristiwa di Medan ada di tempat lain. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement