REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PSSI berencana menggelar kompetisi Indonesia Super Liga (ISL) pada Oktober mendatang. Meski PSSI yakin akan bisa menyelenggarakan kompetisi dengan baik, namun Tim Transisi yang dibentuk Kemenpora berpandangan beda. Tim Transisi mengatakan PSSI tidak dapat menyelenggarakan kompetisi tersebut.
Anggota dari Tim Transisi, Cheppy Triprakoso mengatakan seharusnya ada dasar hukum dari perhelatan akbar ISL, "Saya tidak mau komentar, prinsipnya PSSI secara institusi tidak diakui Pemerintah. Ya, kalau mau menggelar dasar hukumnya apa," kata Cheppy, Kamis (6/8).
Menurut Cheppy kompetisi Indonesia Super League (ISL) tidak dapat dilaksanakan. Sebab, Surat Keputusan (SK) Menpora Nomor 01307 tahun 2015 tentang Pembekuan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) belum dicabut.
"Karena diakui FIFA saja, dia mau gelar di mana, kan negaranya Indonesia bukan FIFA. Sepak bola FIFA, tapi ikut aturan Indonesia dong," ujar Cheppy.
Adapun awal pekan ini PSSI menggelar konferensi pers usai mengikuti rapat komite eksekutif PSSI di Jakarta. Dalam konferensi pers tersebut dinyatakan bahwa pada pekan ketiga Oktober kompetisi ISL akan dilanjutkan, setelah sebelumnya sempat tertunda.
Selain kompetisi ISL, penyelenggaraan turnamen lainnya juga ajan dijalankan. Diantaranya kompetisi Divisi Utama yang akan dimulai pekan kedua November 2015, Kompetisi Liga Nusantara dimulai November 2015 atau Januari 2016, dan Kompetisi Kelompok Umur dimulai Februari 2016.