Rabu 12 Aug 2015 16:43 WIB

Tim Transisi Optimistis tidak Ada Dualisme Klub Setelah KLB

Rep: Ali Mansur/ Red: Citra Listya Rini
Sepak bola
Foto: devianart
Sepak bola

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Transisi bentukan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memiliki rencana untuk menyelenggarakan Kongres Luar Biasa (KLB) yang bertujuan membentuk kepengurusan PSSI yang baru.

KLB PSSI jilid dua tersebut rencananya akan digelar pada Desember 2015. Setelah KLB digelar, Tim Transisi lewat kepengurusan hasil KLB akan mengupayakan pencabutan sanksi FIFA. Hal ini disampaikan lansung oleh Pokja Komunikasi Tim Transisi, Cheppy T Wartono.

Maka dengan demkian, Cheppy mengimbau agar klub-klub sadar dengan niat baik Tim Transisi. Menurutnya tujuan Tim Transisi sudah sangat jelas membangun tata kelola sepak bola yang lebih baik.

Terutama federasi dan juga klubnya harus lebih profesional dan transparan. Dia yakin dengan menggulirkan KLB jlid dua adalah solusi untuk membuat federasi sepak bola Indonesia lebih baik.

"Saya optimistis tidak ada dualisme klub setelah KLB. Apalagi yang diakui pemerintah kan cuma Tim Transisi," kata Cheppy saat dihubungi melalui seluler, Rabu (12/8).

Menurutnya, kalaupun ada dualisme klub, tidak akan berpengaruh apa-apa. Sebab klub yang tidak diakui oleh PSSI bentukan Tim Transisi nanti tidak akan bisa ikut kompetisi, lantaran yang diakui hanya kompetisi yang diakui oleh pemerintah.

Seandainya pun mereka memiliki kompetisi lain di luar pengakuan pemerintah, kompetisi tersebut tidak akan bisa bergulir. Hal dikarenakan izin dari pihak kepolisian tidak bisa mereka dapatkan.

Selain itu, Cheppy mempertanyakan keengganan klub untuk mentaati Tim Transisi. Seharusnya klub-klub berpikir realistis, mereka berada di mana? Memang diakuinya, klub tereafiliasi dengan FIFA tapi mereka juga harus mentaati peraturan pemerintah.

Cheppy juga meminta agar klub-klub tidak melanggengkan status quo. "Sadarlah klub-klub mari kita bangun bersama tata kelola sepak bola yang lebih baik," pinta Cheppy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement