Kamis 13 Aug 2015 11:57 WIB

Mantan Pemain Trinidad Ingin Jadi Kandidat Resmi Presiden FIFA

Logo FIFA
Foto: AP
Logo FIFA

REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH -- Mantan gelandang internasional Trinidad dan Tobago David Nakhid menjadi sosok terkini yang mengungkapkan keinginannya mencalonkan diri pada pemilihan Presiden FIFA, Februari 2016, untuk menggantikan Sepp Blatter.

Nakhid, yang tinggal di Libanon di mana ia menjalankan akademi sepak bola, kembali ke Karibia untuk mencari dukungan dari ofisial-ofisial setempat.

Untuk dapat menjadi kandidat resmi, Nakhid (51) memerlukan dukungan lima asosiasi nasional -- persyaratan yang membuat sebagian orang batal mengajukan diri pada pencalonan-pencalonan sebelumnya.

"Saya telah meletakkan topi saya di gelanggang, dan kami tidak sabar untuk menantang," kata dia kepada Reuters pada Rabu (12/8).

Nakhid mengatakan telah bertemu Presiden Persatuan Sepak Bola Karibia (CFU) Gordon Derrick di Antigua, dan telah diundang untuk berbicara kepada komite eksekutif CFU pada Sabtu. Derrick mengonfirmasi kepada Reuters bahwa Nakhid akan diberikan kesempatan beraudiensi.

CFU memiliki 25 dari 35 suara dari CONCACAF, yang juga mencakup Amerika Tengah dan Utara, serta Karibia.

"Fokus FIFA mestinya pada perkembangan bersamaan dengan pengawasan yang layak," kata Nakhid, yang pernah mengkritik keras mantan wakil presiden FIFA asal Trinidad dan eks presiden CONCACAF Jack Warner.

"Wilayah ini berada di bawah perkembangan yang kurang layak akibat kepemimpinan tidak kompeten yang hadir dari bagian ini di dunia. Jack Warner tidak pernah benar-benar mewakili wilayah ini," kata dia.

Sejauh ini presiden FIFA Michel Platini, mantan wakil presiden FIFA Chung Moon Joon dari Korea Selatan, mantan pemain Brazil Zico, dan Ketua Federasi Sepak Bola Liberia Musa Bility telah mengatakan akan mencalonkan diri pada pemilihan mendatang. 

Pangeran Yordania Ali Bin Al Hussen, yang dikalahkan Blatter pada pemilihan Mei silam, mempertimbangkan untuk kembali mengajukan diri, sedangkan Tokyo Sexwale asal Afrika Selatan mengatakan masih pikir-pikir sebelum menentukan sikap. 

Makhid memiliki ikatan yang cukup kuat dengan Zurich. Ia bermain untuk kklub kota itu Grasshoppers pada awal 1990-an, dan juga bermain di Liga AS untuk New England Revolution

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement