REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Transisi berencana menggulirkan kompetisi Indonesia Super League (ISL). Keputusan tersebut dicanangkan setelah mendapatkan restu untuk menggelar pertandingan Piala Kemerdekaan.
Anggota Tim Transisi Cheppy Triprakoso Wartono mengatakan rencana tersebut akan dieksekusi setelah Piala Kemerdekaan selesai bergulir. Bila operator kompetisi PT Liga Indonesia tak mau berkoordinasi, kata Cheppy, Tim Transisi akan menggandeng promotor lain termasuk dari luar negeri.
"Pasti akan ada ISL, pasti akan kita gelar. Kalau mereka (PT Liga Indonesia) tidak mau, kami akan gelar kompetisi setelah turnamen. Kami akan tunjuk promotor yang kredibel, dengan mengundang dari luar negeri segala, benar-benar profesional," kata Cheppy.
Ia menegaskan bukan keinginan Kemenpora menghentikan kompetisi. Hanya, kata dia, PT Liga Indonesia memang tidak mau berkoordinasi.
Ia mengatakan Tim Transisi optimistis bisa menggulirkan kompetisi, meskipun operator kompetisi PT Liga Indonesia tidak mau berkordinasi.
Sebelumnya PSSI juga berencana akan menggelar kompetisi ISL pada Oktober . Namun Tim Transisi yang dibentuk Kemenpora menyatakan PSSI tengah dibekukkan dan tidak dapat menyelenggarakan kompetisi tersebut.
Menurut Cheppy kompetisi ISL tidak dapat dilaksanakan. Sebab, Surat Keputusan (SK) Menpora Nomor 01307 tahun 2015 tentang Pembekuan PSSI belum dicabut.