REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perseteruan antara Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mattalitti, dan Menteri Pemuda Olahraga, Imam Nachrawi, sepertinya belum terhenti.
Berbicara seputar makna dari hari kemerdekaan Indonesia yang sudah berusia 70 tahun, La Nyalla justru menyindir sikap 'keras kepala' dari Menpora terkait dengan Surat Keputusan (SK) Pembekuan PSSI.
La Nyalla menyebut kemerdekaan itu merupakan hak dari seluruh masyarakat Indonesia di berbagai bidang. Tak terkecuali di bidang olahraga. Sayangnya, dalam beberapa bulan terakhir, sepak bola Indonesia diklaim sudah mati suri akibat pembekuan yang sudah dilakukan pemerintah.
"Hakekat merdeka adalah berdaulat dan dapat melakukan aktivitas tanpa belenggu dari pihak lain, baik di dalam negeri dan di kancah internasional," kata La Nyalla seperti dikutip dari laman resmi PSSI, Ahad (16/8).
Apalagi akibat keputusan Menpora tersebut, La Nyalla menyebut sepak bola Indonesia telah mendapatkan sanksi FIFA dengan dikucilkan dari kegiatan sepakbola internasional. Hal inilah yang dinilainya sebagai bentuk keterbelengguandari kancah Internasional.
"Apakah ini makna kemerdekaan? Ketika kita kehilangan hak berekspresi dan hak ekonomi?" tanya La Nyalla seraya mempersilakan masyarakat sepakbola Indonesia yang menilai.