REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pokja Komunikasi Tim Transisi Cheppy T Wartono menyatakan Piala Kemerdekaan bisa disiarkan secara langsung oleh televisi. Hanya, siaran langsung itu baru bisa dilakukan saat fase perempat final. Sebab selama babak penyisihan grup, banyak partai yang dianggap tidak layak jual oleh televisi.
Terkait hal ini, Cheppy memahami kenapa televisi keberatan untuk menyiarkan partai babak penyisihan. Banyaknya tim-tim kecil dari Divisi Utama (DU) dan tidak memiliki basis penggemar menjadi penyebabnya.
"Kemungkinan besar partai yang akan disiarkan sejak babak perempat final, semifinal, bisa disiarkan televisi. Ini sedang negosiasi ulang," jelas Cheppy saat ditemui di kantor Kemenpora, Rabu (19/8).
Untuk stasiun televisi, anggota Tim Transisi tersebut mengatakan masih kandidat yang sama dengan sebelumnya. Menurut Cheppy, mulai fase perempat final Piala Kemerdekaan bakal disiarkan salah satu televisi di antara TVRI, NET TV, dan juga Kompas TV.
Selain itu Cheppy juga mengungkapkan pihak televisi meminta untuk menghitung ulang. Kemudian juga ada yang meminta profit sharing. Namun ternyata jumlah pertandingan sedikit sehingga mereka meminta hitung ulang lagi.
"Mudah-mudahan minggu ini ada keputusan dari televisi. Kami menunggu dan mungkin melakukan komunikasi dan negosiasi lagi dengan mereka," tutup Cheppy.