REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal PSSI Azwan Karim menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya pelatih Arema Cronus Suharno. Menurut Azwan, semasa hidupnya Suharno dikenal sebagai sosok yang baik.
"Beliau orang yang dibutuhkan di tim-tim top ISL. Saya kenal beliau dengan baik, dan memang orangnya baik banget," kata Azwan, Kamis (20/8).
Azwan mengatakan, Suharno memiliki andil besar dalam perkembangan sepak bola di Indonesia karena pernah melatih sejumlah klub. Ia hampir tak pernah menganggur sejak memulai kariernya sebagai asisten pelatih Niac Mitra pada 1988.
Azawan mengungkapkan warisan yang ditinggalkan Suharno harus tetap tinggal dan dimanfaatkan oleh pemain-pemain yang pernah mendapatkan polesannya.
"Kita juga merasa kehilangan, apalagi track record dia sudah cukup lama melatih. Itu kan yang tak bisa dibeli," ujar Azwan.
Suharno meninggal dunia pada, Rabu (19/8), dalam usia 55 tahun. Pria asli Klaten, Jawa Tengah, mengembuskan nafas terakhir di Puskesmas Pakisaji, Malang, Jawa Timur. Dia meninggal karena serangan jantung.
Pelatih kelahiran 1 Oktober 1959 ini pernah menangani sejumlah klub di Indonesia. Sebut saja Gelora Dewata, Persikab Bandung, Persema Malang, PSS Sleman, PKT Bontang, hingga Persiwa Wamena. Terakhir, Suharno menjabat sebagai pelatih Arema Cronus sejak November 2013.
Suharno juga sempat menjadi asisten pelatih timnas Indonesia saat sepak bola Indonesia dilanda konflik pada 2011 hingga 2012.