REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Transisi bentukan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) membantah Turnamen Piala Kemerdekaan sudah dimasuki oleh bandar judi. Akibatnya ada beberapa laga dalam turnamen yang digagas Tim Transisi tersebut disinyalir terdapat pengaturan skor.
Tuduhan adanya pengaturan di turnamen Piala Kemerdekaan dilontarkan oleh ketua Komisi Disiplin (Komdis) PSSI Ahmad Yulianto, beberapa waktu lalu. Hal itu diutarakan setelah Komdis memeriksa mantan pelatih Persipur Purwodadi Gunawan.
Yulianto mengatakan Komdis memiliki rekaman soal keterangan Gunawan. Menurut Yulianto, Gunawan mengakui jika Grup A,C dan D sudah dimasuki oleh bandar judi.
Terkait tuduhan itu, Tim Transisi langsung memberikan respons bahwa Piala Kemerdekaan bersih dari bandar judi. Sebab pihaknya sudah melakukan investigasi dan hasilnya tidak terbukti adanya pengaturan skor yang dituduhkan oleh Gunawan.
“Tim Transisi Tata Kelola Sepakbola Nasional telah melakukan investigasi pada pertandingan Piala Kemerdekaan 2015. Dari hasil investigasi itu, tidak ada indikasi match fixing,” sebut Tim Transisi dalam rilisnya, Selasa (25/8).
Tidak hanya itu, Tim Transisi juga memiliki keyakinan jika Piala Kemerdekaan tidak akan dimasuki oleh bandar judi. Karena pihaknya telah melakukan antisipasi dengan pendantanganan pakta integritas bersama manajer klub, perangkat pertandingan dan wasit. Tim Transisi meyakini mereka akan menjaga pakta integritas tersebut.