Ahad 30 Aug 2015 18:11 WIB
Piala Presiden

Piala Presiden Bisa Jadi Momentum Rekonsiliasasi Sepak Bola Nasional

Rep: Kiki Sakinah/ Red: M Akbar
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Ketua Penyelenggara Erick Thohir (kedua kiri) dan Gubernur Bali Made Mangku Pastika (kiri) menendang bola saat membuka pertandingan Piala Presiden di Stadion Dipta, Gianyar, Ahad (30/8).
Foto: antara/Nyoman Budhiana
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Ketua Penyelenggara Erick Thohir (kedua kiri) dan Gubernur Bali Made Mangku Pastika (kiri) menendang bola saat membuka pertandingan Piala Presiden di Stadion Dipta, Gianyar, Ahad (30/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Piala Presiden 2015 telah dibuka Ahad (30/8) di Stadion kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Selain dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo, acara juga dihadiri oleh rombongan Komisi X dan sejumlah tokoh lainnya seperti Menteri Keuangan, Menpora, panglima TNI, Kapolri, gubernur Bali, bupati Gyanyar serta pemain legenda Timnas Italia dari AC Milan Yury Yorkaev.

Meski sempat ada ketegangan antara PSSI dengan BOPI terkait lambang PSSI dalam turnamen itu, Ketua Umum PSSI La Nyalla Mahmud Mattalitti juga hadir dalam turnamen yang diselenggarakan Mahaka Sport and Entertainment ini.

Ketua Komisi X, Teuku Riefky Harsya, mengapresiasi langkah Ketua OC Piala Presiden 2015, Erick Thohir yang telah berupaya menebarkan energi positif dalam menggairahkan kembali persepakbolaan Indonesia setelah mati suri.

Walaupun kompetisi ini tidak masuk dalam agenda resmi FIFA, namun ia berharap penyelenggaraan Piala Presiden untuk sementara dapat memutar roda kegiatan kompetisi sepak bola nasional. Ia berharap, kegiatan ini dapat menjadi momen awal rekonsiliasi antara Kemenpora dan PSSI.

 

"Acara ini sebagai momentum islah Kemenpora dan PSSI. Di dalam pun komisi X bersama Menpora dan ketua umum PSSI dan koni sempat beramah tamah dan menonton bersama pertandingan," ujar anggota DPR dari fraksi partai Demokrat ini kepada Republika, Ahad (30/8).

Seperti diketahui, ISL 2015 terhenti pada Mei lalu sejak kisruh pembekuan kegiatan PSSI oleh Menpora yang berujung turunnya sanksi FIFA. Sejak konflik Kemenpora-PSSI muncul 9 bulan lalu, komisi X menurutnya kerap mengadakan rapat untuk memfasilitasi kisruh sepak bola tanah air.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement