REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar komunikasi politik dari Universitas Indonesia, Effendi Gazali mengatakan pidato Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dalam pembukaan turnamen Piala Presiden di Bali, Ahad (30/8) lalu dapat menimbulkan risiko.
Sebelumnya Jokowi mengatakan Indonesia harus bersabar. Jokowi mengaku tidak masalah Indonesia diberi sanksi FIFA untuk tidak bertanding, dibandingkan Indonesia bermain tetapi akan terus menelan kekalahan.
"Beresiko kalau FIFA tahu, sebelumnya FIFA memberikan sanksi karena dorongan dari Pemerintah, tiba-tiba Pemerintah bilang seperti itu. Itu seperti menantang FIFA," kata Effendi, Senin (31/8).
Meskipun demikian, Effendi menganggap pidato Jokowi tidak sepenuhnya beresiko. Sebagian besar daripidato Jokowi dinilai bagus. "Pidato Jokowi 80 persen memang bagus, tapi ada 20 persennya yang tidak mengenai sanksi FIFA," ujar Effendi.
Dalam pidatonya, Jokowi kemudian melanjutkan mengenai kebangkitan sepak bola Indonesia yang garus tetap dijalankan. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengungkapkan reformasi adalah pilihan yang harus diambil untuk membangun prestasi sepak bola nasional di masa yang akan datang.