REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ujung tombak Persib Bandung Ilija Spasojevic menyesali kegagalannya mengeksekusi penalti ke gawang Persiba Balikpapan dalam laga Piala Presiden. Padahal dia yang mengajukan diri untuk menjadi eksekutor penalti pada laga Grup A di Stadion Si Jalak Harupat, Rabu (2/8) malam WIB.
Sebelumnya Persib selalu mengandalkan Vladimir Vujovic sebagai algojo penalti. Tapi Spaso maju karena ingin mencetak hat-trick setelah sebelumnya mengemas dua gol. Sayang ia gagal menjadi eksekutor penalti pada menit ke-85 ini.
Selain menyesali kegagalannya, Spaso juga mengaku tidak dapat berbuat banyak saat penjaga gawang Persiba Jandia Eka Putra dapat membaca tendangannya ke kiri gawang.
"Persib punya eksekutor penalti yaitu Vladimir, tapi saya minta eksekusi. Saya selalu main untuk tim, juga bisa cetak dua gol,"ujar Spaso usai laga seperti dilansir laman resmi klub.
Spaso mengaku keinginan menjadi eksekutor bukan mengejar predikat top skorer Piala Presiden. Pemain asal Serbia-Montenegro itu hanya ingin memberikan kemenangan dengan hasil terbaik, dengan banyak gol tercipta.
Namun kegagalan itu menurutnya tidak menjadi masalah. Sebab di saat yang sama Maung Bandung sudah unggul tiga gol. Pada ahirnya Maung Bandung memenangi laga ini dengan skor 4-0.
Terkait kemenangan ini, Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar meminta agar para penggawa Maung Bandung tidak jemawa. Karena kemenangan di laga perdana hanya bagian dari rangkain laga yang harus dijalani untuk bisa lolos ke babak delapan besar Piala Presiden. Umuh juga menginginkan agar skuat Persib tetap menjaga semangat Persib sebagai klub juara.
"Kelihatan semua main semangat. Saya katakan kepada anak-anak, pamor Persib juara jangan sampai hilang. Dan ada dua laga lagi ke depan. Kalau juara grup juga itu masih sementara. Kalau sudah juara itu baru sempurna," pinta Umuh. (Ali Mansur)