Jumat 04 Sep 2015 10:01 WIB

Belanda Kalah, Bruno Martins Indi Jadi Pesakitan

Rep: C93/ Red: Israr Itah
Bruno Martins Indi (kanan) berjalan gontai usai mendapatkan kartu merah
Foto: REUTERS/Michael Kooren
Bruno Martins Indi (kanan) berjalan gontai usai mendapatkan kartu merah

REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Pemain bertahan Belanda, Martins Indi dituding sebagai biang kekalahan Oranje dari Islandia pada lanjutan kualifikasi Grup A Piala Eropa 2016 di Amsterdam Arena, Jumat (4/9) dini hari WIB. Bek tengah Porto tersebut diganjar kartu merah pada menit ke-33 setelah menyikut striker Islandia, Kolbeinn Sigthorsson.

Akibat kalah jumlah pemain, Oranje tampak kesulitan meladeni permainan Islandia sebelum akhirnya takluk lewat penalti Gylfi Sigurdsson di menit ke-51. Kekecewaan pun dirasakan seluruh penggawa Belanda, tak terkecuali sang kapten, Arjen Robben yang menyebut Martins Indi telah melakukan hal yang sangat bodoh.

"Sebagai kapten, saya akan melindungi setiap rekan saya. Tapi, untuk kelakuan Martins Indi, saya tidak bisa melakukan apa-apa selain mengakui bahwa itu adalah tindakan yang sangat bodoh. Dia membiarkan timnya tertekan dan itu sangat buruk," kata Robben kepada NOS, seperti dilansir Footbal Oranje, Jumat (4/9).

Akibat kekalahan tersebut, Belanda saat ini tercecer di peringkat ketiga kelasemen dengan mengoleksi 10 poin, atau tertinggal enam angka dari Republik Ceska yang menghuni peringkat kedua. Robben yang digantikan pada menit ke-25 akibat cedera yang dideritanya akan melewatkan pertandingan selanjutnya melawan Turki.

Harapan Belanda untuk mengamankan satu tiket ke putaran final pun semakin sulit, terlebih jika mereka dikalahkan Turki pada pertandingan selanjutnya. Tetapi, Robben tak ingin putus asa dan meyakinkan rekan-rekannya bahwa kesempatan itu masih ada.

"Semuanya masih mungkin. Ini adalah kekecewaan besar, tapi keindahan sepak bola adalah bahwa Anda akan selalu mendapatkan kesempatan baru. Kami harus mengambil kesempatan itu," kata pemain Bayern Muenchen tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement