REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Promotor Piala Presiden, Mahaka Sports and Entertainment menambahkan aturan tambahan pada babak perempat final. Aturan tambahan tersebut merupakan hasil evaluasi selama babak penyisihan grup yang sudah selesai pada Kamis (10/9) lalu.
Salah satunya terkait pembakaran flare (suar) oleh suporter klub. CEO Mahaka Sports and Entertainment Hasani Abdul Gani menegaskan ini tak boleh terjadi.
Sebelumnya, satu laga pada babak penyisihan grup sempat terhenti karena ulah suporter yang menyalakan flare di dalam stadion. Sebagai contoh laga Persija Jakarta melawan Mitra Kukar sebelumnya sempat terganggu. Laga juga terpaksa dihentikan karena asap menyebar. Hasani berharap panitia pelaksana dapat mengantisipasi hal itu tak terjadi lagi.
Untuk mempertegas larangan penyalaan flare tersebut, Hasani akan memberikan sanksi berupa denda ke klub tuan rumah. Tidak tanggung-tanggung Mahaka Sports akan menjatuhkan denda sebesar Rp 15 juta.
"Kalau masih ada, kami akan mengenakan denda sebesar 15 juta ke panpel pertandingan. Saya harap dengan adanya aturan tersebut tidak ada lagi suporter yang menyalakan flare," ungkap Hasani saat ditemui Republika.co.id di Hotel Royal Kuningan, Jumat (11/9).
Selain itu Mahaka Sport and Entertainment juga melarang tim yang berlaga menggunakan kostum tanpa nama. Hal ini menjadi terguran keras untuk PSM Makassar, yang kostumnya tak memuat nama pemain.
Hasani juga mengancam akan menjatuhkan denda kepada PSM Makassar jika di babak delapan besar masih tidak memuat nama pemain di kostum mereka.
"Kami juga meminta klub harus mencegah bentuk hujatan dari salah satu kelompok misalnya suporter ke kelompok tertentu. Untuk dendanya akan kami perhitungkan," tegas Hasani.