REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Laga kandang Persebaya United menjamu Sriwijaya FC dalam babak perempat final Piala Presiden, 20 September mendatang, sempat simpang siur. Sebelumnya, tersiar kabar dari pihak manajemen bahwa tim asal Kota Pahlawan itu akan pindah markas ke Bali karena pertimbangan ekonomi dan keamanan.
Namun kini pihak manajemen Persebaya United sudah memastikan bahwa mereka akan tetap berkandang di Surabaya. “Sebelumnya kita memang mempertimbangan sejumlah alternatif, seperti Madura, Sidoarjo atau Bali. Tapi akhirnya manajemen sudah memutuskan, kita tetap di Surabaya,” kata pelatih Persebaya United Ibnu Grahan kepada Republika di Surabaya, Senin (14/9).
Ibnu menginformasikan, pascalibur babak penyisihan, timnya baru kembali menjalani pelatihan pada Senin (14/9) pagi. Kondisi anak-anak asuhnya, menurut Ibnu, beragam. Ada yang masih tampak capai, namun ada juga yang sudah sangat prima.
Menejalang pertanidngan kandang menjamu Sriwijaya FC di Stadion Gelora Bung Tomo, menurut Ibnu, timnya tidak melakukan persiapan khusus. “Kami latihan biasa saja. Paling nanti, Rabu atau Kamis depan kita ada uji coba melawan tim lokal,” kata Ibnu.
Menurut Ibnu, pertandingan melawan Sriwijaya FC adalah partai yang sulit. Meski begitu, Ibnu menjanjikan permainan menyerang yang akan menghibur pemirsa pencetak sepak bola tanah air.