REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Operator Piala Kemerdekaan, PT Cataluna Sportindo, menolak bertanggung jawab soal tunggakan match fee (kompensasi pertandingan) sejumlah klub peserta turnamen.
Direktur Operasional Cataluna, Yohanes Indra, mengatakan pihaknya hanya menjadi pelaksana dan pengelola kompetisi sepak bola bikinan Tim Transisi tersebut. Ia menegaskan, Cataluna bukan pihak yang bertanggung jawab soal ketersediaan dana pertandingan.
"Harus kami jelaskan duduk perkaranya itu ada di tim transisi. Mereka (tim transisi) yang menyediakan dana pertandingan dari sponsor-sponsor. Kami (Cataluna) hanya mengelola dan menyalurkan saja," kata Yohanes saat dihubungi Republika.co.id di Jakarta, Senin (14/9).
Dia mengaku sampai berakhirnya turnamen Piala Kemerdekaan, Ahad (13/9), kompensasi pertandingan untuk sejumlah klub peserta memang belum dibayarkan. Termasuk soal bonus serta hadiah untuk klub-klub peserta dan klub juara.
Yohanes menerangkan Piala Kemerdekaan diikuti oleh 24 klub divisi utama. Klub peserta dibagi ke dalam empat grup di empat zona pertandingan. Pertandingan di babak penyisihan group, setiap klub yang bertanding mendapatkan kompensasi sebesar Rp 50 juta.
Selanjutnya klub yang mengisi posisi juara dan runner up di masing-masing grup melanjutkan babak perempat final dengan sistem gugur. Setiap klub yang bertanding di perempat final mendapat Rp 75 juta per pertandingan.