REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PSSI melalui Komite Eksekutif (Exco) membuat keputusan tidak akan menggelar kompetisi Indonesia Super League (ISL). Kompetisi baru akan digulirkan jika sudah ada putusan tetap dari pengadilan.
Pernyataan ini disampaikan oleh Ketua Umum PSSI La Nyalla Mahmud Mattalitti. La Nyalla mengungkapkan hasil rapat Exco di kantor PSSI pada Selasa (15/9) sore WIB, menghasilkan keputusan PSSI tidak merekomendasikan ISL. Menurut dia, hal ini juga kehendak dari Presiden RI Joko Widodo, yang memboleh kompetisi jalan namun di luar PSSI.
Maka, kata dia, akan sangat sulit bagi PSSI dan juga PT Liga Indonesia untuk memutar kompetisi secepatnya. "Jika kompetisi dijalankan bukan oleh PSSI, namun harus berkoordinasi dengan Tim Transisi, itu tidak masuk akal karena melanggar statuta," keluh La Nyalla saat ditemui di kantor PSSI.
Sehingga dengan demikian, jalan terbaik yang dilakukan PSSI dan PT Liga Indonesia adalah menunggu putusan tetap dari pengadilan. Sebab pihak kepolisan akan memberikan izin keramaian apabila ada putusan tetap.
Sebelumnya, Kemenpora mengajukan banding terhadap putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) yang membatalkan SK pembekuan PSSI.
ISL direncanakan digelar Oktober 2015. Namun, PSSI dan PT Liga Indonesia hingga saat ini belum mengantongi izin, padahal kick-off direncanakan dua pekan lagi.
Selain itu La Nyalla juga mengecam Tim Transisi yang akan menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI. Kata La Nyalla hal itu tidak akan terjadi karena yang bisa menggelar KLB hanya anggota PSSI. Sementara hingga saat ini seluruh anggota PSSI masih solid di bawah koordinasi kepengurusan PSSI periode 2015-2019 yang dipimpinnya.