REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kekalahan Persib Bandung dari tuan rmah Pusamania Borneo FC dalam babak perempat final Piala Presiden leg pertama di Stadion Segiri, Samarinda akhir pekan lalu membuat pelatih Maung Bandung, Djadjang Nurdjaman pulang dengan tangan hampa.
Hal itu menjadi acuan mereka untuk tampil lebih terengginas di hadapan pendukungnya sendiri, Sabtu (26/9). Target mencuri poin di Kalimantan Timur gagal diwujudkan oleh Persib Bandug berkat aksi ciamik striker Boaz Salossa yang melesakan dua gol.
Tak mau kalah begitu saja, Persib bertindak sebagai tuan rumah dalam leg kedua babak perempat final Piala Presiden 2015, skuat Persib mengusung misi balas dendam demi target lolos kebabak semifinal. Untuk itu Pelatih Djadjang Nurdjaman akan menyiapkan mental dan kebugaran timnya untuk bisa meredam serangan para pemain PBFC.
"Kami tahu apa yang harus kami lakukan di sini (Bandung). Kita punya persiapan 3 hari sebelum pertandingan di hari sabtu nanti. Pokoknya harus menang kalau kita ingin lolos. Kita mempunyai motivasi berlipat untuk mengalahkan lawan," ujarnya.
Persiapan Persib pun cukup matang, mereka melakukan latihan hari ini dengan empat sesi. Pelatih yang biasa disapa Djanur tersebut memang baru melakukan latihan pada hari ini dan menyoroti kebugaran serta mental para pemain.
"Hari ini kita baru melakukan latihan pertama dari sisa beberapa hari jelang laga. Waktu sesi latihan saya bagi menjadi empat untuk hari ini. Beberapa pemain siap untuk melakoni laga dan saya memilih benar-benar pemain yang sangat siap dengan kondisi kebugaran yang fit," katanya kepada Republika.co.id, Selasa (22/9).
Djanur menyatakan, setiap tim yang datang ke Bandung selalu mempunyai motivasi dan pertahanan berlipat. Dirinya telah menyiapkan skema permainan untuk mengantisipasi permainan bertahan yang kemungkinan diperagakan PBFC pada leg kedua di Jalak Harupat nanti.