REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Kiper Real Madrid, Keylor Navas, mengaku sangat betah bisa menjadi bagian dari skuat Real Madrid. Bahkan ketika namanya digunjingkan bakal hijrah ke Manchester United pada bursa transfer musim panas lalu, kiper asal Kosta Rika ini sempat terbetik untuk menolak.
"Saya menangis ketika jendela transfer ditutup, dekat istri saya. Saya hanya manusia dan segala sesuatu bisa saja 'meledak'. Saya sedang menunggu di bandara bahkan tanpa koper. Saya tidak di pesawat, tapi saya sudah begitu dekat," ujar Navas dilansir dari laman Goal, Selasa (22/9).
Tidak ada kode iklan yang tersedia.Kiper asal Kosta Rika ini harus bergegas naik pesawat ke Manchester untuk menyelesaikan proses transfer pada musim panas. Namun, pada akhirnya memang Navas tetap menetap di Santiago Bernabeu. Ia mengaku pengalaman tersebut merupakan momen yang paling menyedihkan dalam hidupnya.
"Hari penutupan transfer kemarin adalah salah satu hari terburuk dalam karier sepak bola saya," kata Navas.
Adapun komunikasi yang tidak terjalin dengan baik antara Real Madrid dan MU menyebabkan proses transfer David de Gea dan Navas gagal dirampungkan. Kedua tim bahkan saling adu argumen mengenai siapa yang patut disalahkan dalam gagalnya proses transfer pemain.
Hingga saat ini, Navas tetap bermain untuk Real Madrid. Dan kiper internasional Spanyol, De Gea akan menetap lama di Old Trafford karena baru saja mendapatkan kontrak yang terbaru.