Ahad 27 Sep 2015 12:00 WIB

Grande Partita di Giuseppe Meazza

Rep: Frederik Bata/ Red: Fernan Rahadi
Striker Inter Milan, Mauro Icardi (tengah), mencetak gol saat menghadapi Chievo Verona dalam laga Serie A Italia di Stadion Bentegodi, Verona, Ahad (20/9).
Foto: AP/Felice Calabro'
Striker Inter Milan, Mauro Icardi (tengah), mencetak gol saat menghadapi Chievo Verona dalam laga Serie A Italia di Stadion Bentegodi, Verona, Ahad (20/9).

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Juventus dan AS Roma tertatih-tatih pada lima laga awal Serie A musim 2015/2016. Penghuni dua besar edisi pamungkas itu bahkan belum nenyentuh zona Liga Europa.

Sang juara bertahan melorot ke urutan ke-13 dengan mengantongi lima poin. Roma sedikit lebih baik. La Magicca nangkring di posisi kedelapan unggul tiga angka atas Bianconeri.

Saat Juve dan Roma tengah merangkak, muncul dua kekuatan lawas yang dalam beberapa musim terakhir tak bisa berbicara banyak. Yakni Inter Milan dan Fiorentina. Nerazzurri, julukan Inter duduk manis di puncak tabel klasifika usai mengemas poin sempurna.

Sebanyak 15 angka yang diraih Inter bukan saja mempertegas dominasi mereka di awal musim. Tetapi juga menyamai rekor klub tersebut yang terakhir dilakukan pada musim 1966/1967, yakni mencatat lima kemenangan beruntun di awal kompetisi tertinggi negeri Pizza.

kendati mencatat start apik, pantang bagi pasukan biru hitam untuk kelewat jemawa. Presiden Erick Thohir meminta semua armada La Beneamata untuk tetap merendah sembari mempersiapkan diri dengan baik. Sebab masih banyak pekan yang harus dilalui.

"Kami harus tetap bekerja keras. Setiap tim mengejar kami, dan kami harus menunjukkan bahwa kami adalah Inter," kata pengusaha asal Indonesia itu dikutip dari laman resmi klub, tengah pekan lalu.

Thohir memuji usaha yang diperlihatkan Fredy Guarin dan rekan-rekan sejauh ini. Menurutnya hal itu menjadi fundamental di tengah asa tim dalam meraih gelar. Ia optimistis Inter bisa konsisten menjaga tren positif.

"Saya percaya kami bisa tampil bagus. Kami hanya perlu berusaha keras di setiap partai," ujarnya.

Kubu Fiorentina pun tak kalah gemilang. Armada La Viola hanya tertinggal tiga poin dari sang Capolista. Pasukan ungu berhasil meraih empat kemenangan dari lima laga hingga menembus dua besar.

Terakhir, Bologna menjadi korban keganasan skuad besutan Paulo Sousa. Stadion Artemio Franchi jadi saksi Fiorentina menghancurkan I Rossoblu dua gol tanpa balas. Hasil yang membuat sang allenatore terlihat percaya diri."Saya selalu katakan kami bisa bersaing dengan tim manapun," ujar Sousa dikutip dari //Football Italia.//

Ia menyadari banyak klub yang telah menginvestasikan uang dalam jumlah besar guna meraih gelar. Namun, hal itu, kata dia tidak membuat nyali mereka menjadi melemah. Dalam konteks perburan scudetto. "Kami tidak akan pernah menyerah," ujar bekas penyerang Juventus ini.

Secara faktual, baik Inter maupun Fiorentina menjadi tim paling konsisten sejauh ini. Kondisi tersebut membuat mereka berada di urutan pertama dan kedua. Kebetulan, pada Senin, (28/9) dini hari wIB stadion Giuseppe Meazza mempertemukan pemilik kostum bitu hitam versus Ungu tersebut.

Ini bisa disebut sebagai big match alias Grande partita pada pekan keenam Seri A. Musim lalu, La Viola berjaya di kandang milik Inter itu. Fiorentina yang waktu itu dilatih Vincenzo Montella meraih tiga poin setelah unggul tipis 1-0 atas tuan rumah.

Kini keadaan telah berbeda. Inter dengan segenap amunisi terbaru tidak ingin membiarkan tim lawan berjaya di markas mereka. Bagi La Viola jika ingin menyamai poin la Beneamata, inilah saatnya.

Klasemen Liga Italia 2024/2025
Pos Team Main Menang Seri Kalah Gol -/+ Poin
1 Atalanta Atalanta 16 12 1 3 39 22 37
2 Napoli Napoli 16 11 2 3 24 13 35
3 Inter Inter 15 10 4 1 40 25 34
4 Fiorentina Fiorentina 15 9 4 2 28 17 31
5 Lazio Lazio 16 10 1 5 30 7 31
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement