REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bek kiri Persib Bandung Supardi Nasir tidak hanya gelisah memikirkan leg kedua semifinal Piala Presiden 2015 melawan Mitra Kukar. Supardi juga resah memikirkan bencana kabut asap yang menyelimuti wilayah Sumatera tak kunjung reda.
Dia khawatir dengan kondisi keluarganya di Pekanbaru, Riau. Selama ini Superadi belum bisa pulang ke kampung halamannya karena kabut asap.
Akibat kabut asap juga, Supardi tidak bisa membawa keluarganya mengungsi ke Bandung. Sebab banyak penerbangan dibatalkan.
Anak-anak Supardi masih bersekolah. Meskipun proses belajar mengajar yang dilakukan terkadang dihentikan jika asap kembali pekat, jika ada hujan jadwal sekolah kembali digelar walau hanya setengah hari.
"Kabarnya di sana parah. Tapi saya belum ada rencana bawa keluarga ke Bandung karena kondisi sekolah itu dan penerbangan juga tidak ada," jelas pemain bernomor punggung 22 ini, seperti dilansir laman resmi klub, Selasa (6/10)
Menurut Supardi salah satu usaha yang dilakukan dia adalah berdoa untuk kesehatan keluarga dan warga yang terkena dampak kabut asap. Selain itu, ia meminta istrinya sebisa mungkin menjaga putra putrinya supaya meminimalisasi menghirup asap, dengan berada di rumah dan menggunakan masker saat keluar rumah.
"Kami berdoa saja. Semaksimal mungkin anak-anak tidak keluar rumah. Di dalam mobil juga tetap harus pakai masker. Saya minta istri untuk sebisa mungkin mengurangi anak-anak menghirup asap," tutup Supardi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
