REPUBLIKA.CO.ID, TIRANA -- Bus yang membawa skuat timnas Serbia terkena lemparan batu beberapa jam setelah tiba di Albania untuk laga kualifikasi Piala Eropa 2016, Rabu (7/10). Tim sepak bola kedua negara yang punya hubungan politik rumit ini akan berlaga pada laga lanjutan Grup I di Elbasan Arena, Jumat (9/10).
Albania telah meningkatkan keamanan untuk pertandingan yang sarat muatan politik ini setelah pertemuan pertama mereka di Serbia berakhir ricuh. Penyebabnya sebuah pesawat tak berawak membawa bendera bertuliskan 'Greater Albania' terbang di atas stadion dan memicu perkelahian antarpemain.
Kedua negara ini telah lama berselisih tentang Republik Kosovo, bekas provinsi di Serbia yang dihuni mayoritas etnis Albania beragama Islam dan telah menyatakan merdeka pada 2008. Sejarah mencatat ada upaya masif dari Serbia melakukan pembersihan etnis Albania oleh nasionalis serbia pada 1990-an.
Menteri Luar Negeri Serbia telah menyatakan akan mengirimkan nota protes atas insiden pelemparan batu kepada tim bus mereka yang tengah memasuki ibu kota Albania, Tirana.
"Turunkan kepala Anda, kepala ke bawah," suara dalam bus tim Serbia terdengar saat memasuki jalanan ibu kota Tirana. Rekaman video dari media Serbia menampilkan jalanan penuh orang dan setidaknya dua batu mengenai bus tim.
Tomislav Karadzic, presiden Federasi Sepak Bola Serbia, memuji polisi Albania untuk mengamankan rute dari bandara ke hotel. Namun ia mengeluhkan pelemparan beberapa batu dilemparkan dari ke arah bus.
"Yang cukup besar mendarat di sekitar baris kedua atau ketiga kursi, di mana pemain kami duduk. Jika tingkat keamanan tetap tidak berubah, akan ada masalah," kata dia.
Pertandingan ini tak berarti apapun bagi Serbia yang sudah dipastikan gagal ke Prancis tahun depan. Namun sangat penting bagi Albania yang mengantongi nilai 11 dan hanya terpaut empat poin dari pemimpin klasemen Grup I Portugal dengan dua laga tersisa.
Albania berada di posisi ketiga, hanya tertinggal satu angka dari Denmark yang sudah menyelesaikan satu pertandingan lebih banyak.
Ikuti Whatsapp Channel Republika