REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) akhirnya memutuskan untuk mengubah struktur kepengurusan Tim Transisi Sepak Bola Indonesia. Sejumlah anggota tim bikinan Menpora Imam Nahrawi tersebut akan diganti.
Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan di Kemenpora Gatot Dewabroto mengatakan, keputusan untuk mengganti sejumlah anggota tersebut melihat kebutuhan. Namun kata dia, dengan tak menambah jumlah anggotanya.
"Keputusannya Tim Transisi akan diperpanjang masa tugasnya. Beberapa nama ada yang keluar. Ada nama-nama baru yang menggantikan," ujar dia kepada Republika.co.id, Jumat (9/10) di Jakarta.
Masa dinas tim temporer pengganti pengurus badan induk sepak bola Indonesia (PSSI) itu berakhir pada pekan mendatang. "Pengumamannya nanti 18 Oktober," sambung dia.
Gatot mengungkapkan, dari sejumlah nama yang dirembuk untuk diganti adalah tiga nama. Meski dia masih menyembunyikan tiga nama terganti, tapi dia tak menolak, mereka yang diganti adalah sejumlah nama yang beredar di lingkungan wartawan. Antara lain: FX Hadi Rudyatmo (Wali Kota Surakarta - Jawa Tengah) dan Eddy Rumpoko (Wakil Wali Kota Batu, Jawa Timur) dan Iwan Lukminto (Wiraswasta asal Jawa Tengah).
"Nantilah pengumuman resminya. Karena masih dikomunikasikan," ujar Gatot.
Namun yang pasti, ujar dia satu nama baru yang diminta untuk bergabung bersama tim tersebut, adalah dirinya.
"Saya juga diminta untuk membantu di sana," ungkap dia.
Meski begitu, Gatot mengatakan, rekomposisi Tim Transisi adalah salah jalan agar keberadaan tim tersebut tetap bisa diandalkan untuk membenahi sepak bola Tanah Air.
Tim Transisi dibentuk Kemenpora lewat Surat Keputusan (SK) Menpora bernomor 0130. SK keluaran Mei 2015 itu memberikan mandat kepada Tim Transisi untuk menjadi badan pengganti fungsi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Pengalihan fungsi tersebut dilakukan oleh Menpora Imam pascapembekuan kepengurusan PSSI.