REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Jakmania -kelompok suporter Persija Jakarta- Richard Ahmad Supriyanto tetap menginginkan perhelatan Final Sepakbola Piala Presiden yang mempertemukan Persib Bandung dengan Sriwijaya FC, Ahad (18/10) urung dilaksanakan di Stadion Gelora Bung Karno.
Hal itu dikatakan Richard mengingat rivalitas antara Bobotoh dengan Jakmania sudah sangat sengit dan sangat riskan terjadi bentrok jika nantinya final Piala Presiden tetap dipaksakan di GBK.
"Secara organisasi kami sudah berkoordinasi dengan baik hingga ke tingkat Polres. Tapi, risikonya tinggi kalau memang (final) di Jakarta," kata Richard usai pertemuan dengan Kapolda Metro Jaya, Mahaka Sports and Entertainment selaku operator turnamen dan beberapa elemen suporter dari tim yang akan berlaga di final, yakni Aremania, Singa Mania serta Bobotoh di Polda Metro Jaya, Selasa (13/10).
Namun, Richard mengatakan segala keputusan akhir kini tergantung dari pihak Mabes Polri dan pemerintah pusat. "Keputusan teman-teman sama seperti yang kemarin. Jadi keputusan apakah final di Jakarta atau tidak ada di Mabes Polri dan pemerintah pusat," kata dia.
Sejak wacana partai final akan digelar di GBK, Richard menuturkan pengurus pusat Jakmania sudah menyosialisasikan agar anggotanya tidak melakukan tindakan buruk. Namun, dia menyangsikan kedatangan bobotoh bisa benar-benar aman, mengingat rivalitas antara Jakmania dan Bobotoh sudah sampai ke tingkat akar rumput.
"Padahal sudah jelas Persija (yang didukung Jakmania) tidak ada kepentingan dalam pertandingan nanti karena kami tidak main. Tapi untuk keamanan dan ketertiban sebaiknya final tidak di Jakarta," kata Richard.