Jumat 16 Oct 2015 00:04 WIB
Final Piala Presiden

Pesan Ridwan Kamil pada Bobotoh

Rep: Djoko Suceno/ Red: Ilham
Bobotoh Persib Bandung
Foto: bisnis-jabar.com
Bobotoh Persib Bandung

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil mengeluarkan banyak pesan untuk bobotoh yang akan mendukung Persib melawan Sriwijaya FC. Dia berharap bobotoh bisa tertib dan memberikan dukungan dengan cara yang positif.

‘’Kami tak bisa melarang bobotoh ke Jakarta. Tapi pesan dari saya bobotoh harus terkoordinir. Jangan ada yang berangkat ke Jakarta tapi tidak terdata," kata Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil usai rapat koordinasi pengamanan final Piala Presiden 2015 di Mapolda Jabar, Kamis (15/10).

"Para bobotoh jangan membawa benda yang memang dilarang oleh panitia seperti senjata tajam, laser, petasan, korek api, dan lain sebagainya.’’

Emil mengatakan, masyarakat Kota Bandung berharap tim ‘Pangeran Biru’ bisa pulang ke Kota Kembang dengan membawa gelar juara Piala Presiden 2015. Karena itu, dukungan dari masyarakat sangat dibutuhkan.

‘’Kita harus menang terhormat dan menang tanpa menyakiti. Jangan sampai ada tindakan-tindakan yang tidak terpuji dari bobotoh. Tunjukan bahwa kita adalah supporter yang santun,’’ tutur dia.

Menurut Emil, dukungan tidak harus dilakukan di Jakarta. Nonton bareng (nobar), kata dia, bisa menjadi solusi untuk mengurangi gelombang bobotoh ke Jakarta. Menurut dia, program nobar ini bisa diselenggarakan baik oleh kelompok masyarakat ataupun pihak swasta.

‘’Saya berharap bobotoh memanfaatkan kegiatan nonton bareng sehingga salurkan emosi untuk mendukung Persib dengan nonton bareng di wilayah masing-masing,’’ katanya.

Menurut Emil, kegiatan nobar ini bisa dimaksimalkan. Sejumlah fasilitas publik yang ada di seluruh wilayah Kota Bandung, kata dia, bisa dimanfaatkan untuk kegiatan tersebut. Hanya saja, kegiatan tersebut harus tetap tertib dan menjaga kebersihan lingkungan.

Ia yakin jika masyarakat memanfaatkan kegiatan nobar untuk mendukung tim kesayangannya, arus bobotoh ke Jakarta pun akan berkurang.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement