Jumat 16 Oct 2015 15:20 WIB
Final Piala Presiden

Tak Mau Naik Rantis, Persib Ingin Naik Bus ke GBK

Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pelatih Persib Bandung Jajang Nurjaman berharap tetap bisa menggunakan bus untuk menuju Stadion Gelora Bung Karno (GBK) tanpa menggunakan kendaraan taktis (rantis).

"Saya yakin pengamanan sangat optimal, sehingga tim tidak perlu diangkut menggunakan kendaraan taktis. Kami berharap bisa ke stadion menggunakan bus," kata Jajang Nurjaman di Bandung, Jumat (16/10).

Menurut Jajang, dengan pengerahan personil pengamanan yang begitu sigap dan gabungan Polri dan TNI, maka ia yakin pertandingan final Piala Presiden 2015 akan berlangsung aman dan tertib.

Termasuk dalam pengangkutan tim, menurut Jajang sangat memungkinkan untuk tetap menggunakan bus seperti biasanya. Sehingga para pemainnya tetap bisa nyaman dibandingkan dengan menggunakan kendaraan taktis.

"Tapi kami serahkan kepada otoritas penangung jawab keamnaan, yang jelas dengan pengamanan optimal membuat kami bisa lebih konsentrasi pada pertandingan," kata Jajang.

Ia juga mengaku prihatin karena partai final itu harus mendapat pengamanan ekstra ketat karena adanya gesekan antara suporter Bandung dengan suporter Jakarta yang belum kunjung reda. "Tapi saya yakin bila hajatan nasional ini akan berlangsung aman," kata Jajang.

Sementara itu tim Persib Bandung melakukan latihan terakir di Lapangan Sesko TNI AD. Pada kesempatan itu, Jajang mengoptimalkan pemain yang akan masuk pada lane up pertandingan, termasuk sebelas pemain yang akan turun pada kick off.

Pada kesempatan itu juga, Jajang menempa sejumlah pemain yang dipersiapkan untuk menjadi algojo adu penalti untuk mengantisipasi hasil pertandingan pada waktu normal pada posisi imbang. "Target kami bisa menuntaskan pertandingan pada waktu normal dengan kemenangan, tapi saya juga siapkan kenario kedua bila harus dilakukan adu penalti," kata Jajang.

Pada final Piala Presiden 2015, pihak Mahaka sebagai penyelenggara turnamen itu memberlakukan sistem final tanpa ada perpanjangan waktu. Bila hasil 90 menit pertandingan imbang, maka langsung dilakukan adu penalti untuk menentukan juara.

Beberapa pemain yang digenjot latihan tembakan penalti antara lain Atep, Firman Utina, Konate Makan, Ahmad Juprianto, Supardi, Zulham Zamrun, Toni Sucipto.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement