REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan kepolisian sudah bersiaga mengamankan laga final Piala Presiden yang akan memertemukan Persib Bandung dan Sriwijaya FC di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Ahad (18/10) malam.
Pria yang akrab disapa Ahok ini juga mengeluarkan ancaman dan sanksi tegas bagi suporter Jakmania -- pendukung Persija Jakarta -- yang tidak menaati peraturan sehingga dapat menciptakan kerusuhan. Jika ada dari suporter nakal pembuat rusuh yang masih berstatus pelajar penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP), ia berjanji akan mencabut kepemilikannya.
"Kalau memang mereka ada pakai KJP segala macam ya harus kita cabut. Supaya ada sanksi," katanya usai menghadiri salah satu acara di Daan Mogot, Jakarta Barat.
Ia menegaskan ancaman ini perlu disampaikan agar suporter yang masih berusia muda dan berstatus pelajar itu bisa memberikan efek jera.Ia juga mewanti-wanti untuk tidak terbawa emosi. Ia juga menyebut hukuman harus dilakukan dengan adil.
Ahok mengingatkan agar sanksi itu harus diberikan kepada seluruh kalangan jika dilanggar. Ia tak mau hukuman itu hanya dibebankan kepada rakyat berekonomi lemah. Untuk mengantisipasi kericuhan, mantan Bupati Belitung Timur ini juga mengatakan telah menyiapkan mobil pemadam kebakaran.
"Kalau mereka macam-macam kita semprot," ucapnya.
Pukul 19.00 WIB malam nanti dijadwalkan pertandingan final antara Persib Bandung dan Sriwijaya FC. Ribuan massa diperkirakan tumpah ruah ke Jakarta. Pihak kepolisian juga mengantisipasi kerusuhan antara suporter Persib dan tuan rumah The Jakmania. Sebab seperti diketahui dua kelompok ini merupakan musuh bebuyutan yang kerap rusuh.
Ikuti informasi terbaru dari final Piala Presiden 2015 dengan klik di sini