REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memasuki laga final Piala Presiden antara Persib Bandung dan Sriwijaya FC, sejumlah anak-anak berusia tanggung membuat ulah. Mereka diduga melakukan aksi provokasi dan pengrusakan di sekitar Stadion Utama Gelora Bung Karno(SUGBK) Jakarta.
Kini sekitar 74 bocah itu berada di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya. Ke-74 bocah itu mengatasnamakan pendukung Persija Jakarta atau disebut Jakmania.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, menjanjikan akan menindak tegas segala macam aksi provokatif dan kekerasa yang dilakukan bocah-bocah itu.
"Kami akan minta nama-namanya. Kalau mereka anak sekolah, kami akan mulai memberikan sanksi, baik siswa sekolah negeri maupun sekolah swasta," ujar Ahok di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Ahad (17/10).
Ahok mengakui selama ini pihaknya terlalu memanjakan Jakmania. Sehingga kini di tengah final sepak bola yang menjadi hiburan warga, Ahok menjanjikan akan bertindak tegas.
"Kalau dia gunakan KJP, kami akan tahan KJP-nya. Harus ada sanksi. Selama ini kami memperlakukan mereka seperti anak-anak, lama-lama jadi anak manja. Kalau melanggar aturan, harus diberikan sanksi," tegas Ahok.
Ahok menilai tanpa adanya sanksi tegas, bocah-bocah itu akan sulit diatur. Ia pun mencontohkan kalau anaknya sendiri pun ditindak tegas andai berkelakuan manja. "Anak manja memang seperti itu. Dulu anak saya tidak mau makan, saya kurung sehari, akhirnya mau makan juga. Kalau tidak seperti itu lama-lama kurang ajar,'' katanya.