REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) mengapresiasi penyelenggaraan Piala Presiden. Ketua BOPI, Noor Amman mengatakan event tersebut membangkitkan semangat sepak bola tanah air yang belakangan mati suri.
"Piala Presiden ini bisa menjadi proses menuju kebangkitan di tengah hiruk -pikuknya kondisi sepak bola kita, ini bisa menjadi model yang baik," kata Noor ketika dihubungi Republika, Ahad, (18/10).
Noor menuturkan jika hasil evaluasi antara pihak sponsor dan pemerintah berujung pada kepuasan, maka ajang serupa bisa diadakan lagi. Sebab kompetisi yang telah memasuki tahap akhir ini, menurutnya disetting sesuai aturan berlaku dalam olahraga profesional.
Dengan catatan, lanjut dia, segala rapor baik perlu dipertahankan. Yakni pendaftaran klub-klub yang telah terverifikasi. Juga ada pemodal dan sponsor yang siap mendukung.
"Kalau begitu sekitar dua tiga bulan lagi saya pikir bisa dibuat lagi event sekelas turnamen ini (Piala Presiden)," imbuhnya.
Soal liga yang masih dibekukan, menurutnya bersama berbagai pemangku kepentingan, mereka telah berupaya untuk melobi agar FIFA mencabut hukuman. Jika itu sudah terjadi, maka ia menekankan kompetisi harus berjalan sesuai mekanisme yang berlaku.
Yakni liga Indonesia harus profesional. Dalam konteks ini turnamen yang diatur lewat tata kelola yang baik. Bebas dari intervensi politik. Dengan demikian bisa menghadirkan kejuaraan yang berkulaitas.
"Ini bisa menambah kesejahteraan pemain, yang tentu saja mempengaruhi motivasi berlatih mereka," ujar Noor.