REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah supoter Sriwijaya FC Palembang yang datang ke Jakarta untuk menyaksikan final Piala Presiden melawan Persib Bandung mengaku tetap bangga atas kiprah tim kesayangannya meskipun kalah 2-0.
"Suporter sejati tidak boleh mengeluh walaupun kalah. Harus tetap bangga karena mereka sudah berjuang sampai final. Kalah dan menang sudah jadi bagian sepak bola," kata Rudi (30) suporter Sriwijaya FC yang datang dari Palembang menumpang truk pengangkut sawit, di Senayan, Ahad (18/10) malam.
Rudi mengaku puas dengan penampilan Sriwijaya FC kendati tidak satupun menciptakan gol pada laga final ini. Rudi pun berharap pemerintah segera menyiapkan kompetisi baru untuk yang serupa Piala Presiden supaya klub-klub Indonesia tetap bisa bekerja kendati sedang di hukum FIFA.
"Saya puas dengan laga final ini. Semoga pemerintah bisa melihat keramaian di laga final ini supaya diadakan kompetisi lagi," katanya. Reno, suporter asal Palembang juga mengaku bangga dengan pencapaian Sriwijaya FC kendati kalah di laga final.
"Kebanggaan bagi saya, warga palembang, karena timnya mencapai final. Ini membuktikan Palembang punya tim terbaik kedua di Indonesia, setelah Persib," kata Reno yang menginap di rumah sanak saudara di Bekasi sebelum kembali ke Palembang besok pagi.
Adapun Nurrohim, pendukung Sriwijaya FC asal Jakarta, mengaku puas dengan gelaran laga final di Jakarta meskipun pendukung Persib yang datang lebih banyak daripada Sriwijaya FC.
"Puas dengan laga finalnya. Meskipun kalah jumlah pendukung, tapi mainnya sportif. Pendukung Sriwijaya juga tidak ngamuk," kata Nur.
Usai pertandingan pada Minggu malam, kedua kelompok suporter beranjak meninggalkan SUGBK dengan santun dan tidak saling mengejek.
Suporter Persib Bandung menyanyikan yel-yel kemenangan sementara pendukung Sriwijaya juga tetap bernyanyi sambil berjalan keluar gerbang.