REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertandingan final Piala Presiden 2015 antara Sriwijaya FC Vs Persib Bandung dinilai sukses. Dalam hal ini, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berkomentar tentang permainan bola yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Ahad (18/10).
"Saya kira sangat sukses ya. Presiden juga sangat senang," kata mantan Bupati Belitung Timur itu di Jakarta, Senin (19/10).
Menurutnya, karena ada denda jika pemain melanggar, maka tidak ada yang berani menyerang dan marah ke wasit. Sebab denda yang diberlakukan untuk club dan bukan personal. Jadi sepanjang permainan yang terlihat adalah profesionalisme dalam melakukan permainan di lapangan hijau.
Sedangkan hadiah sebanyak 4,2 miliar, sangat bagus. Karena dapat meningkatkan profesionalisme di persepakbolaan Indonesia.
Namun dibalik itu semua, Ahok sangat menyayangkan sikap dari oknum suporter tuan rumah. Ahok menganggap oknum The Jakmania selaku tuan rumah malah terlibat masalah.
"Harusnyakan ibu kota kalo ada turnamen yang seperti ini sesuatu hal pesta yang menyenangkan. Ini malahan kita diancam," ujar Ahok..
Saat pertandingan berlangsung sejumlah kerusuhan memang terjadi di SUGBK dan sepanjang jalan yang dilalui kendaraan pendukung Persib. Dalam kericuhan yang mewarnai akhir laga piala presiden 2015, sebanyak 714 orang sporter The Jack Mania diamankan oleh Polda Metro Jaya.
Kemudian, untuk mereka yang ditangkap, Ahok meminta agar polisi memberikan nama-nama pelaku remaja dalam kericuhan kemarin. "Sekolahnya dimana anak-anak itu, panggil orangtuanya, kalau ada KJP kita cabut KJP-nya," katanya.
Ahok mengaku akan melakukannya, karena untuk pelajaran berharga bagi para pelanggar. "Supaya dia kasih pelajaran. Kita bukan enggak berbelas kasihan," ungkapnya.
Dalam pertandingan yang dilakukan Ahad (18/10) kemarin. Persib Bandung mengalahkan Sriwijaya FC dengan skor 2-0.
Ikuti Whatsapp Channel Republika