Senin 19 Oct 2015 16:46 WIB

'Kuncinya Pemerintah dan PSSI Bisa Bersatu'

Rep: C31/ Red: Citra Listya Rini
PSSI versus Kemenpora
Foto: Republika
PSSI versus Kemenpora

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Melihat animo publik terhadap final Piala Presiden 2015, Ahad (18/10), asisten pelatih Persela Lamongan Didik Ludianto  berharap pemerintah dan PSSI bisa bersatu. Didik juga berharap Presiden Joko Widodo membujuk Menpora Imam Nahrawi agar mencabut pembekuan PSSI.

Selama enam bulan ini, Didik menginginkan pemerintah fokus membenahi sepak bola Indonesia. "Kalau tidak fokus nanti repot. Kuncinya mereka (pemerintah dan PSSI) bersatu," kata Didik Ludianto saat dihubungi oleh Republika.co.id, Senin (19/10).

Didik juga menyatakan membutuhkan rasa legowo dan saling mengalah untuk masalah ini. Didik juga menilai untuk saat ini sepak bola lebih membutuhkan kompetisi panjang. Namun, Piala Presiden, Didik mengatakan juga membuat pemain Persela Lamongan senang dan sangat membantu perekonomian pemain.

“Minimal terobati (bermain sepak bola) meskipun kalah,” kata Didik. Sisi lain, menurutnya, sejak dari pembekuan sepak bola Indonesia ini, akademi milik Pemkab Lamongan Lamongan Soccer Academy (LSA) mengalami penurunan pendaftaran peserta akademi.

“Biasanya tahun ajaran baru banyak.  Orang tua banyak yang tanya mau kemana jika dibekukan” kata Didik. Ia juga terus meyakinkan orang tua di Lamongan Jawa Timur jika sepak bola bisa membawa perubahan. Kegiatan remaja atau anak-anak menjadi positif karena terhindar dari kenakalan remaja, begitu kata Didik.

Meski begitu, asisten pelatih Persela Lamongan ini tetap optimistis dunia sepak bola Indonesia akan kembali berjalan normal. "Saya yakin badai pasti berlalu, cuma harus sabar," kata Didik.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement