Selasa 20 Oct 2015 06:13 WIB

Jokowi: Piala Presiden Momentum Reformasi Sepak Bola Indonesia

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Esthi Maharani
Presiden Joko Widodo (tengah) berfoto bersama dengan Manager berdialog dengan manager, pelatih dan sejumlah pemain Persib Bandung pada acara Silahturahim dengan peserta Turnamen Sepakbola Piala Presiden Tahun 2015 di Istana Negara, Jakarta, Senin (19/10).
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Presiden Joko Widodo (tengah) berfoto bersama dengan Manager berdialog dengan manager, pelatih dan sejumlah pemain Persib Bandung pada acara Silahturahim dengan peserta Turnamen Sepakbola Piala Presiden Tahun 2015 di Istana Negara, Jakarta, Senin (19/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menyebut keberhasilan turnamen Piala Presiden dapat dijadikan sebagai momentum untuk mereformasi persepakbolaan Indonesia. Melihat antusiasme rakyat Indonesia dalam laga final Piala Presiden, Jokowi optimistis, persepakbolaan Indonesia dapat bangkit dari keterpurukan. Terlebih, dia juga berpendapat bangsa ini memiliki banyak pemain potensial.

"Saya lihat kemarin itu momentumnya untuk membenahi persepakbolaan kita. Oleh karena itu, saya ajak saudara-saudara semuanya bergerak bersama, bagaimana agar sepak bola kita ini mendapat tempat yang paling baik di masyarakat," ucap Presiden, saat menjamu para pemain dan pengurus klub-klub sepakbola yang menjadi peserta dalam Piala Presiden, di Istana Negara, Senin (19/10).

Jika industri sepakbola dikelola dengan baik, mantan gubernur DKI Jakarta tersebut optimistis Indonesia mampu sejajar dengan klub-klub ternama dunia lain. Presiden menilai, persoalan sepakbola di Indonesia selama ini ada pada manajemen organisasi yang buruk.

Akibatnya, ada uang yang dikorupsi sehingga pemain tidak mendapatkan hak sebagai mestinya, ada klub yang tidak bisa bertahan, bahkan berujung pada laga sepakbola yang skornya telah diatur sejak awal.

Oleh karenanya, pasca-Piala Presiden, Jokowi menginstruksikan adanya audit pada pengelolaan sepakbola di Indonesia. Jangan sampai hadiah uang tunai yang menjadi hak pemenang Piala Presiden tidak diterima dengan utuh.

"Saya akan minta setelah Piala Presiden ini semua diaudit. Benar tidak Persib dapat Rp 3 miliar? Saya tidak mau yang disampaikan Rp 3 miliar yang diterima Rp 2 miliar," kata Jokowi.

Jika sepak bola dikelola secara profesional, Presiden yakin orang akan berbondong-bondong menonton setiap pertandingan. Sebab, permainan yang ditampilkan benar-benar berkualitas. Dengan begitu, citra persepakbolaan Indonesia akan membaik dan prestasi sepakbola Indonesia di tingkat dunia dapat meningkat. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement