Selasa 20 Oct 2015 16:02 WIB

Klub Lebih Inginkan Kompetisi Bukan Turnamen

Rep: Ali Mansur/ Red: Citra Listya Rini
Sriwijaya FC
Foto: Antara
Sriwijaya FC

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hajatan besar Turnamen Piala Presiden 2015 telah berakhir dengan melahirkan Persib Bandung sebagai juara pada Ahad (18/10) lalu. Setelah turnamen buatan Mahaka Sports and Entertainment, itu giliran Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menggelar turnamen serupa.

Bahkan, Menpora Imam Nahrawi sudah menyiapkan nama-nama turnamen tersebut, diantaranya Piala Panglima TNI. Rencananya Piala Panglima TNI sendiri akan digulirkan pada 10 November mendatang. Sebagai langkah kongkretnya dalam waktu dekat, politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu bakal mengumpulkan klub Divisi Utama (DU) dan klub Indonesia Super League (ISL).

Bahkan, untuk Piala Panglima TNI sendiri akan melibatkan klub peserta Piala Kemerdekaan dan Piala Presiden. Imam berharap sukses Piala Presiden bisa membuat klub kembali semangat mengikuti turnamen. Meski demkian Imam menegaskan turnamen tetap berada dalam supervisi Tim Transisi.

Padahal sebelumnya, Piala Kemerdekaan buatan Tim Transisi berjalan mengecewakan. Hal ini terbukti karena banyaknya keluhan dari peserta turnamen tersebut. Terkait rencana Menpora dengan Tim Transisi, manajer Sriwijaya FC, Robert Heri cukup mendukung saja. Hanya saja Heri menngungkapkan hal yang paling diinginkan klub ISL dan DU adalah kompetisi bukan turnamen.

Namun, di saat tidak adanya kejelasan terkait kompetisi seperti sekarang, Heri mendukung rencana pemerintah untuk menggelar turnamen. Hanya saja menurutnya seharusnya penyelanggara turnamen tidak berdiri di satu pihak antara Tim Transisi dan PSSI, seperti Piala Presiden ini. 

Kemungkinan Laskar Wong Kito sendiri bakal mengikuti turnamen tersebut. Karen menurutnya Heri Bagaimanapun juga sebuah klub sepak bola profesional harus memiliki kegiatan, walaupun ditengah matinya kompetisi. Sebab kata Heri, para pemain sepak bola membutukan pemasukkan untuk dapurnya, begitu juga dengan klub harus memiliki pemasukkan dan kegiatan.

Sehingga dengan mengikuti turnamen Sriwijaya FC tetap eksis sampai kompetisi berjalan kembali. "Idealnya kompetisi bukan turnamen yang dibutuhkan klub. Tidak untuk kondisi seperti ini kami mendukungnya daripada tidak ada kegiatan," kata Heri saat dihubungi melalui seluler, Selasa (20/10).

Maka dari itu, manajemen Sriwijaya FC sendiri tidak ada rencana untuk membubarkan skuatnya. Sebab selain memiliki agenda untuk mengikuti turnamen-turnamen di dalam negeri, Titus Bonai dan kawan-kawan juga memiliki agenda tersendiri.

Seperti diketahui Sriwijaya FC akan melakukan rangkaian tour ke tiga negara yaitu, Hongkong, Cinadan juga Korea Selatan. Mereka akan menggelar uji coba melawan tim sepak bola di kota di tiga negara tersebut. Dengan begitu, tim bisa tetap memaksimalkan persiapan, sehingga tak perlu  dibubarkan.

Hal senada juga diungkapkan oleh tim juara Piala Presiden, manajer Persib Bandung, Umuh Mucthar. Pria berkumis itu berharap pemerintah tidak hanya menggelar turnamen-turnamen, tapi juga harus berani menyelesaikan konflik sepak bola yang sedang terjadi.

Menurutnya, jika konflik antara Kemenpora dan PSSI masih terjadi makan sangat untuk bisa menggelar kembali kompetisi baik ISL maupun DU. Memang disebutnya turnamen bisa mengisi kekosongan di saat kompetisi tidak ada, tapi jangan sampai melupakan untuk menggelar, baik itu PSSI maupun pemerintah. 

 

 

Klasemen Liga 1 2024/2025
Pos Team Main Menang Seri Kalah Gol -/+ Poin
1 Persebaya Surabaya Persebaya Surabaya 7 5 2 0 7 5 17
2 Pusamania Borneo Pusamania Borneo 7 4 3 0 10 7 15
3 Bali United Bali United 7 4 2 1 12 6 14
4 Persib Bandung Persib Bandung 7 3 4 0 13 6 13
5 PSM Makassar PSM Makassar 7 3 3 1 9 5 12
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement