REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajer Sriwijaya FC, Robert Heri menegaskan manajemen tidak akan membubarkan skuat Laskar Wong Kito, usai gelaran Piala Presiden. Menurutnya, sebuah klub sepak bola profesional harus memiliki kegiatan meski ditengah-tengah matinya kompetisi lokal.
Selain itu, Sriwijaya FC sendiri sudah memiliki kegiatan tersendiri setelah berhasil menjadi runner up Piala Presiden. Salah satunya adalah menyelenggarakan tur ke negara-negara Asia. Heri menjelaskan tur tersebut guna mempromosikan kota Palembang sebagai salah satu kota tuan rumah Asian Games 2018 mendatang.
Teknisnya, Titus Bonai dan kawan-kawan akan melakukan rangkaian tur ke tiga negara yaitu, Hong Kong, Cina dan Korea Selatan. Mereka akan menggelar uji coba melawan tim sepak bola di kota di tiga negara tersebut. Dengan begitu, tim bisa tetap memaksimalkan persiapan, sehingga tak perlu dibubarkan.
"Sriwijaya FC ini nanti jadi duta promosi sekaligus sosialisasi tuan rumah Asian Games. Ini usulan tur dari kami, tapi melihat kondisi lebih dulu," kata Heri saat dihubungi melalui seluler, Selasa (20/10)
Sementara itu terkait rencana Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menggelar turnamen, Heri cukup mendukung saja. Hanya saja Heri menngungkapkan hal yang paling diinginkan klub ISL dan DU adalah kompetisi bukan turnamen.
Namun, untuk di saat tidak adanya kejelasan terkait kompetisi seperti sekarang, Heri mendukung rencana pemerintah untuk menggelar turnamen. Hanya saja menurutnya seharusnya penyelanggara turnamen tidak berdiri di satu pihak antara Tim Transisi dan PSSI, seperti Piala Presiden ini.
Bagaimanapun juga klub-klub Indonesia Super League (ISL) dan Divisi Utama (DU) adalah anggoata PSSI. Sehingga kenetralan pihak penyelanggara diperlukan, jika turnamennya ingin sukses seperti Mahaka Sports and Entertainment. Diakuinya memang saat ini klub membutuhkan kegiatan seperti turnamen Piala Presiden agar tetap eksis dan bisa menggaji para pemainnya.