REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) melarang hadirnya atribut ataupun segala logo terkait PSSI dalam turnamen sepak bola Piala Jenderal Sudirman. Larangan itu bagian dari kesepakatan antara tuan rumah dan penyelenggara turnamen, serta operator pelaksana bersama Tim Transisi.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) BOPI Heru Nugroho mengatakan dalam kordinasi antara sejumlah pihak terkait Piala Jenderal Sudirman, Jumat (30/10), ada beberapa poin kesepakatan. Di antaranya adalah soal posisi PSSI dalam turnamen bikinan Keluarga Besar Tentara Nasional Indonesia (TNI) itu.
"Juga perlu diketahui, bahwa dalam pelaksanaan Piala Jenderal Sudirman nantinya tidak akan dimunculkan apapun atribut yang terkait dengan PSSI," ujar Heru, Jumat (30/10).
Dia menambahkan, catatan tegas itu juga akan diterapkan dalam setiap kompetisi dan turnamen sepak bola selama PSSI dalam keadaan vakum dan beku.
"Hal itu juga diterapkan pada saat Piala Presiden," sambung dia.
Piala Jenderal Sudirman adalah turnamen sepak bola bikinan pemerintah lewat tangan militer. Pangdam Jaya Letjen Agus Sutomo didaulat sebagai Ketua Pelaksana (OC) turnamen tersebut bersama Tim Transisi.
Pelaksana turnamen itu menunjuk PT Mahaka Sportindo and Enterteintment sebagai operator turnamen.Rencananya turnamen itu bakal kick-off pada 10 November, dan dilanjutkan serangkaian pertandingan yang dimulai pada 14 November sampai 24 Januari 2016.
Sedikitnya ada 16 klub dari Indonesia Super Leage (ISL) dan Divisi Utama ikut dalam turnamen itu dan akan berlangsung di tiga kota, yaitu Malang, Surabaya dan Bali.